Berita  

37 Desa di Bojonegoro Telah Mendapat Bantuan Air Bersih Dampak Kekeringan

Kabupaten Bojonegoro tengah menghadapi tantangan besar akibat kekeringan yang melanda. Sebanyak 84 desa yang tersebar di 23 kecamatan diprediksi mengalami kekeringan pada musim kemarau 2024. Hingga saat ini, 37 desa di antaranya telah terdampak dan membutuhkan bantuan air bersih.

Untuk menangani situasi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro bergerak cepat dengan menyalurkan air bersih kepada warga terdampak. Sepanjang periode Juli hingga Agustus 2024, BPBD telah mendistribusikan 314 tangki air bersih ke 37 desa di 16 kecamatan. Setiap tangki berkapasitas 5.000 liter, sehingga total sekitar 1.570.000 liter air bersih telah diberikan kepada masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, menegaskan bahwa Bojonegoro memang termasuk wilayah rawan kekeringan saat musim kemarau. “Kami terus mendistribusikan air bersih secara berkala. Mulai Juli hingga Agustus 2024, sudah 314 tangki, di mana setiap tangki berkapasitas 5.000 liter. Kurang lebih sudah 1.570.000 liter air bersih yang sudah kami distribusikan,” ujarnya.

Baca Juga:  BNSP Serahkan SK Lisensi dan Sertifikat 24 Asesor Kompetensi LSP UIN SATU

Air bersih tersebut telah menjangkau 37 desa di berbagai kecamatan, termasuk Kepohbaru, Temayang, Purwosari, Margomulyo, Sumberrejo, Sugihwaras, Sukosewu, Ngasem, Tambakrejo, Ngraho, Kedungadem, Bubulan, Ngambon, Trucuk, Malo, dan Kapas.

BPBD Bojonegoro mengimbau warga yang membutuhkan bantuan air bersih untuk segera menghubungi pihak desa, kecamatan terkait, atau Call Center BPBD Bojonegoro di 08113356444 dan 0813 3593 4086. Laela Nor Aeny juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan air secara hemat dan bijak, terutama dalam memanfaatkan sumber air yang ada.

Baca Juga:  Kisah Inspiratif: Mbah Harjo, Pejuang Veteran Berusia 110 Tahun yang Menunaikan Ibadah Haji

Dengan adanya bantuan ini, diharapkan kebutuhan air bersih bagi warga terdampak dapat terpenuhi dan mampu mengurangi dampak kekeringan yang tengah melanda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *