BUKU  

4 Tipe Pembaca Buku, Sebuah Amatan Sangat Sederhana 

Ilustrasi membaca

Dulu saya pernah bercita-cita membuat riset kecil-kecilan tentang psikologi pembaca buku. Pertimbangannya sederhana: selama ini psikologi penulis lebih banyak diulas. Padahal, membaca juga adalah dunia yang rumit, berliku dan bisa bikin berdebar-debar. Penulis punya proses kreatif, dan pembaca juga punya.

Membaca punya proses kreatifnya sendiri. Saya percaya membaca bukanlah aktivitas pasif, melainkan aktif. Apa yang dibaca tak jarang menabrak apa yang diyakini sebelumnya. Membaca juga bisa meruntuhkan tembok pemikiran, memuntahkan isi dan mengganti dengan sesuatu yang baru. Membaca memerlukan prasyarat-prasyarat. Jadi membaca tak sekedar mengeja kata, sebagaimana menulis tak cuma menata huruf. Membaca adalah dunia yang hidup, berinteraksi, dan seringkali melawan.

Kisah Don Quixote adalah (juga) tentang pembaca membangun dunianya. Membaca menggerakkan tubuh dan pikiran. Membaca adalah mencari.

Baca Juga:  Menuju Masyarakat Komunikatif Karya F Budi Hardiman

Ada beberapa tipe membaca yang mudah diamati. Pertama membaca untuk kebutuhan sesaat. Tipe pembaca ini adalah yang paling banyak jumlahnya. Siswa atau mahasiswa akan membaca jika mendapat tugas atau hendak mengikuti ujian. Bagi tipe pembaca ini, membaca mengantarkan pada kesuksesan akademik.

Kedua, membaca untuk berdebat atau menulis. Tipe pembaca ini akan mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk mengisi celah-celah yang kosong. Biasanya ia punya kebutuhan berdiskusi, berdebat atau hendak menulis sebuah karya. Tipe ini banyak ditemukan pada dosen, guru, narasumber, atau penulis opini. Membaca untuk riset-riset kecil memperkaya pengetahuan.

Tipe ketiga adalah pembaca untuk hiburan. Pembaca ini tidak memerlukan alasan tugas kuliah,  atau lain. Ia membaca untuk kesenangan. Mungkin apa yang dibaca akan membuatnya bergembira, seperti membaca novel, cerpen, puisi, atau segala macam bahan bacaan yang membuatnya gembira. Tipe ini bisa dipunyai siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Membaca untuk bahagia.

Baca Juga:  Rasionalitas Gerakan Mahasiswa

Dan terakhir, tipe keempat adalah pembaca untuk laku spiritual. Pembaca ini memaknai membaca sebagai perintah Tuhan. Jadi membaca semata-mata dimaknai ibadah mencari ilmu. Pembaca ini akan mencari bahan bacaan yang hanya akan membuat dirinya lebih dekat dengan Tuhan. Bacaan yang sekiranya tidak ‘penting’ bagi spiritualitasnya akan ditinggalkannya.

Empat tipe pembaca di atas tentu saja bukan dari hasil riset njlimet, melainkan hanya dari amatan sangat sederhana dan terbatas. Tentu saja simpulan saya sangat terbuka keliru. Hanya saja, tipe-tipe di atas bisa dicoba dijadikan teropong untuk mengamati tipe pembaca di sekitar Anda. Jika ada tipe lain bisa ditambahkan. Saya sangat senang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *