Gangkecil – Kabupaten Blora, yang dikenal sebagai lumbung kayu jati terbesar, meraih popularitasnya dengan kualitas kayu jati yang tak tertandingi.
Di samping reputasinya sebagai penyuplai utama kayu jati, Blora juga dikenal akan keahlian kerajinan kayu yang khas dan tak tertandingi.
Wilayah Blora membentang luas, mencapai 1.955,82 km², dan di antara segala keberagaman ini, terdapat dua ekstrem.
Kecamatan Randublatung bangga meraih predikat wilayah terluas dengan luas mencapai 235,92 km², sementara Kecamatan Cepu mendiami peran yang kontras sebagai daerah tersempit dengan hanya 49,04 km².
Namun, yang tak kalah menarik adalah pemaparan mengenai wilayah terpanas di Kabupaten Blora. Bagaimana dengan 5 daerah terpanas di daerah ini? Inilah uraiannya:
1. Kecamatan Cepu
Kecamatan Cepu adalah salah satu daerah dengan suhu paling panas di Kabupaten Blora. Dengan ketinggian yang rendah, wilayah ini mencapai tingkat antara 21 hingga 74 meter di atas permukaan laut.
2. Kecamatan Kedungtuban
Suhu panas juga melanda Kecamatan Kedungtuban, yang memiliki ketinggian bervariasi antara 24 hingga 172 meter di atas permukaan laut.
3. Kecamatan Kradenan
Di Kecamatan Kradenan, suhu panas terasa dengan ketinggian wilayah berkisar antara 25 hingga 129 meter di atas permukaan laut.
4. Kecamatan Randublatung
Meskipun memiliki luas yang mengesankan, Kecamatan Randublatung juga masuk dalam daftar daerah terpanas. Wilayah ini memiliki ketinggian antara 38 hingga 146 meter di atas permukaan laut.
5. Kecamatan Kunduran
Terakhir, Kecamatan Kunduran menutup daftar dengan ketinggian wilayah berkisar antara 50 hingga 107 meter di atas permukaan laut.
Dengan demikian, terungkaplah informasi mengejutkan bahwa juara suhu panas di Kabupaten Blora ternyata tidak terletak di Kedungtuban, seperti yang banyak diperkirakan sebelumnya. Wilayah-wilayah ini menghadirkan nuansa tersendiri dalam keberagaman geografis Kabupaten Blora.