Story  

Anak-Anak dan Permainan Tempo Doeloe: Tenggelam dalam Waktu

Sumber: mainantradisionalindonesia

Aku memandang mereka lama sekali dan tersenyum. Aku sungguh rindu semua itu.

***

Waktu cepat sekali berlalu dan tumbuh dewasa membuatku tersadar, bahwa setiap berganti zaman ada hal-hal yang mulai hilang. Satu persatu kini mulai tergantikan dengan berbagai teknologi canggih.

Salah satu yang ketara adalah permainan masa kecil yang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak di desaku. Mungkin tidak hanya anak-anak yang berada di desaku, tetapi juga di tempat lainnya. Aku masih ingat sekali masa kanak-kanakku dulu. Banyak sekali permainan tradisional yang kumainkan dengan teman-teman. Dari sepakbola, gobak sodor, kasti, benteng, dakon, layang-layang, petak umpet, hingga memanjat pohon punya tetangga temanku.

Hahaha.. kira-kira kalau disebutkan satu-satu pasti banyak sekali permainan tradisional yang pernah kumainkan.

Baca Juga:  Saridin Santri Mbeling dan Kisah Murid Sunan Kudus

Masa itu adalah masa di mana handphone belum menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat sekitar. Apabila ada yang memilikinya pasti masih belum secanggih sekarang.

Orang tuaku dulu masih memanfaatkaan wartel untuk berkomunikasi jarak jauh. Kalau sekarang wartel tersebut sudah berubah menjadi warung makan. Aku ingat sekali, saat harus berbaris menunggu antrean ketika hendak melakukan komunikasi di wartel.

Selain itu, aku ingat pertama kali punya TV waktu TK dan sampai sekarang TV itu masih berfungsi, alias belum pernah tergantikan. Ibu bilang, sebab belinya di toko pusat, tepatnya di Surabaya dan benar-benar original jadinya awet. Tontonan dalam televisi masih belum seperti sekarang. Menurutku, tontonan zaman dulu begitu mendidik terutama bagi anak-anak. Hampir semua tayangan televisi menanyangkan program anak-anak. Dari laptop Si Unyil, Dunia Hand Made, Petualangan Panji, Si Bolang, kartun, dan berbagai tayangan lainnya.

Baca Juga:  Mempertahankan Kewarasan di Jaman Now

Aku paham bahwa permainan-permainan masa kecil sangat bermakna. Semua itu bermakna bukan karena sudah mulai jarang dimainkan, tetapi permainan-permainan itu benar-benar melatih kecerdasan dan kemampuan lainnya.

Sayangnya, semua sudah mulai tergerus zaman dan banyak anak-anak yang lebih senang menghabiskan waktunya dengan gadget.

Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat, manyoritas anak usia 5 tahun ke atas di Indonesia telah menggunakan internet dalam bermedia sosial. Adapun presentasenya sebanyak 88,99 % atau yang terbesar daripada guna mengakses internet lainnya. Tidak hanya media sosial, sekitar 66,13% anak berusia 5 tahun ke atas di Indonesia juga memakai internet guna memperoleh informasi atau berita. Ada juga yang menggunakan internet sebagai hiburan sekitar 63,08%.

Baca Juga:  Jangan Suka Menunda, Penyesalan Memang Datangnya di Belakang

Dari data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa anak-anak lebih senang menggunakan gadget, dibandingkan melakukan permainan tradisional yang mengasikkan. Era telah berubah drastis dan membuatku rindu dengan masa-masa itu. Meskipun begitu, aku masih menjumpai anak-anak yang dengan senangnya bermain di lapangan dengan beberapa teman.

Aku memandang mereka lama sekali dan tersenyum menatapnya. Aku sungguh rindu semua itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *