Anda pasti pernah mengamati logo-logo perusahaan, komunitas, organisasi, atau perkumpulan apapun namanya yang berhubungan dengan dunia kepenulisan. Yang terlihat adalah benda-benda yang menjadi representasi dunia tersebut. Jadi, jika anda melihat logonya maka sudah tahu bahwa organisasi tersebut ada kaitannya dengan dunia tulis menulis.
Logo Aliansi Jurnalis Independen (AJI) misalnya ada unsur mata penanya. Organisasi jurnalis itu jelas berhubungan dengan dunia tulis menulis. Demikian juga Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) juga menggunakan mata pena untuk logo organisasinya. Dan jika kita jajar semuanya, maka akan banyak sekali mata pena digunakan. Benda lain adalah bulu angsa. Banyak organisasi menggunakan bulu angsa untuk logo.
Nah, padahal dunia sudah berubah. Tidak ada lagi (kalaupun ada sangat sedikit) orang yang menulis dengan pensil, pulpen apalagi pena bulu angsa. Hampir tidak ada generasi milenial yang menulis berita, cerita pendek, puisi, ataupun surat menggunakan alat tulis demikian. Semua sudah menggunakan gadget. Mudah dan cepat. Oleh karena itu sangat mungkin logo-logo organisasi yang berhubungan dengan dunia kepenulisan akan berubah juga di masa yang akan datang. Karena boleh jadi generasi ke depan tidak akan tahu pena bulu angsa, pensil atau pulpen. Mereka tahunya keyboard, aplikasi gadget, dan sejenisnya.
Sejarah orang menulis memang cukup panjang. Pertama orang menggunakan batu untuk menulis yang dilakukan orang-orang sekitar tahun 8500 SM. Lalu berkembang menjadi jarum yang berasal dari gading, batu, besi atau bahan-bahan keras lain. Dunia makin berkembang dan munculah ide menggunakan pena bulu angsa yakni setelah ditemukannya tinta untuk menulis oleh filusuf Cina yang bernama Tien Lcheu pada 1200 SM.
Baru tahun 1700 M ada pensil yang memudahkan seseorang menulis dengan alas kertas. Dan tak lama kemudian ditemukan alat lain yakni pena. Seorang berpikiran kreatif akhirnya punya ide untuk memberi lubang udara pada mata pena sehingga tampak ada titik di setiap mata pena saat ini. Pena jenis ini biasanya dipakai untuk menulis kaligrafi dan seringkali mengotori kertas jika tidak pandai menggunakannya. Lalu muncul pulpen yang umum digunakan sekarang ini. Mudah dan tidak kotor.
Nah, lalu benda apa yang cocok menggantikan semua itu?
Mesin Ketik
Mesin ketik jelas ada hubungannya dengan dunia kepenulisan. Karena sebelum ada komputer mesin ketiklah yang dipakai. Apalagi bentuknya yang jadul menjadi cocok untuk sebuah logo atau sekedar mempresentasikan profesi penulis.
Komputer
Komputer dipakai menggantikan mesin ketik. Lalu diperbarui dengan inovasi baru berupa laptop. Orang tinggal buka laptop dan mulai menulis. Tapi bisakah laptop jadi representasi dunia kepenulisan?
Ponsel
Kini banyak orang menggunakan ponsel untuk menulis. Apalagi menulis status di media sosial. Tak sedikit penulis juga memanfaatkan ponsel untuk menulis panjang. Generasi milenial sudah akrab dengan ponsel. Tapi ponsel juga tak selalu untuk menulis ternyata ya? Lalu apa ya?
Silahkan anda berkomentar memberi usulan benda apa yang cocok disertai alasan. Karena hal itu sangat penting untuk menunjukkan dunia kepenulisan ke depan. Karena jangan-jangan benda (fisik atau nonfisik) yang akan dijadikan logo bisa saja tidak masuk akal pada saat ini. Misal logo Ctrl+c & Ctrl+v. Karena sekarang menulis juga sering copy paste. Atau bisa saja menggunakan gambar otak manusia. Karena konon ada teknologi yang bisa memudahkan orang menulis hanya dengan konsentrasi saja. Atau apa lagi ya?