Keberadaan Bojonegoro di masa lalu saat zaman Majapahit sangat penting. Beberapa jejak catatan membuktikan hal tersebut. Bahkan Bojonegoro menjadi salah satu kerajaan vasal Majapahit, kerajaan Matahun zaman itu dengan penguasa Bhre Matahun yang kelak kawin dengan Bhre Lasem.
Setidaknya, tercatat ada tiga prasasti zaman Majapahit yang ditemukan di wilayah Bojonegoro saat ini, mulai dari Prasasti Sekar yang isinya diantaranya menguraikan soal para pejabat di Majapahit; lalu prasasti adan-adan dibuat raja pertama Majapahit Dyah Wijaya yang isinya soal penganugerahan wilayah bebas pajak kepada Paduka Rajarsi (pendeta perempuan) karena kesetiaannya kepada raja; dan Prasasti Pamintihan yang isinya tentang penetapan kedudukan tanah Sima Pamintihan yang dianugerahkan kepada Aryya Surung.
Prasasti Sekar ditemukan di wilayah Kecamatan Sekar daerah Bojonegoro selatan. Lalu prasasti Adan-adan ditemukan di Desa Mayangrejo Kecamatan Kalitidu. Sedang prasasti Pamintihan ditemukan di Boureno Bojonegoro Timur. Dan satu lagi Prasasti Pelem ditemukan di Desa Pelem Kecamatan Purwosari yang belum terbaca karena keausan huruf cukup parah terbuat dari batu, sementara prasasti Sekar, Adan-adan dan Pamintihan terbuat dari logam.
Prasasti Pamintihan atau disebut juga prasasti Sendang Sedati banyak dikutip oleh para sejarawan untuk mengungkap masa-masa akhir Majapahit. Prasasti ini dibuat oleh Raja Dyah Suraprabhawa
Sri Sinha Wikra Mawarddhana atau ada yang menyebut sebagai Bhre Pandansalas, ada juga yang menyebut menafsirkan sebagai Brawijaya IV (1466-1468).
Dyah Suraprabhawa memerintahkan kepada Pamegat Jambi untuk bikin piagam penghargaan (prasasti dari logam) yang dianugerahkan kepada Aryya Surung. Nama Pamegat Jambi ada yang menyebut nama lengkapnya Sang Pamegat Jambi Dang Acarya Ekanata sebagai ahli sastra untuk menyusun kalimat di Prasasti Pamintihan.
Dalam prasasti tetsebut Aryya Surung dihadiahi tanah perdikan, swatantra atau Sima yang cukup luas berkat jasanya terhadap Majapahit. Batas-batas wilayah menyebutkan di bagian timur berbatasan dengan Pelangpuncu, tenggara Gigidah, selatan Dampak, barat daya Dampak dan Madewih, bagian barat berbatasan dengan Gempol, barat laut Gempol dan Babanger, untuk wilayah bagian utara-timur berbatasan dengan Kabalan.
Ada klaim, wilayah sima Pamintihan tersebut berada di Malang dan dari catatan bahwa Prasasti Pamintihan ditemukan di Bourno Kabupaten Bojonegoro. Fakta saat ini sesuai toponimi nama-nama batas wilayah tersebut masih ada di Bojonegoro yakni Kabalan dan Gempol. Ada nama Desa Kabalan Kecamatan Kanor dan Dusun Gempol Desa Growok Kecamatan Dander.
Klaim wilayah Pamintihan di Malang masih belum kuat dan fakta Prasasti tersebut ditemukan di Bourno Bojonegoro mengarahkan petunjuk sangat mungkin wilayah tersebut berada di Bojonegoro dan tokoh Aryya Surung dari Bojonegoro apalagi jejak sejarahnya raja kedua Majapahit menurut profesor Aris Munandar pernah lari ke wilayah Bojonegoro Bedander saat pemberontakan Rakuti. Juga ada tokoh Paduka Rajarsi tercatat di prasasti Adan-adan sangat kuat hidup di Bojonegoro.
Data sejarah resmi dari kerajaan Majapahit itu sepertinya nyambung, meski diperlukan untuk penelitian lebih lanjut. Apakah Aryya Surung Pahlawan Majapahit asal Bojonegoro ? Bisa jadi begitu.