“Mari kita ngobrol yang serius,” kata Kang Tolib sambil membawa beberapa sobekan koran bekas. Jarang-jarang ia ke warkop Mbok Nah bawa koran. Paling-paling biasanya cuma bawa satu ler rokok. Jika habis ia akan minta kawan ngopinya.
Kang Somad yang sudah lebih dulu duduk di bangku panjang warkop itu tak begitu peduli. Ia asyik bermain hape. Sedang Mas Guru yang duduk di samping Kang Somad sedikit memberi sambutan atas kedatangan Kang Tolib dengan menawarinya tempat duduk di sampingnya.
“Ngobrol serius apa Kang?” tanya Mas Guru.
“Ya serius Mas Guru. Urusan politik Pilgub,” kata Kang Tolib yang lalu menyalakan rokoknya. Kang Somad tetap nggak merespon.
Kang Tolib bergeser sedikit lalu berteriak memesan kopi. Dia membuka lembaran-lembaran koran yang entah kapan. “Ini yang saya maksud,” katanya sambil driji-nya menunjuk ke tulisan yang dimaksud.
“Elektabibitas Gus Ipul dan Bu Khofifah saling menyalip. Lihat saja (ambil satu sobekan) survei Charta Politika: Elektabilitas Gus Ipul-Puti 44,8 Persen, Khofifah-Emil 38,1 Persen. Dan ini (ambil sobekan lain) Survei Poltracking: Elektabilitas Khofifah-Emil 42,4 persen, Gus Ipul-Puti 35,8 Persen,” kata Kang Tolib bersemangat.