Story  

Bahagia dalam Kesederhanaan

foto: septian

Siapa bilang bahagia harus selalu mahal? Karena senyatanya tidak selalu demikian. Kesederhanaan bisa membuahkan bahagia. Potret kesederhanaan hidup bisa kita jumpai dengan mudah di kampung-kampung.

Memang ada orangtua bermimpi ingin menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi ternama agar mengenyam pendidikan yang baik hingga tingkat tertinggi. Namun ternyata investasi termahal sebenarnya adalah saat anak masih dalam usia tumbuh kembang. Bagaimana membuat anak termotivasi dan memperoleh lingkungan tumbuh kembang yang baik sesuai dengan tahap perkembangan usia anak. Berusaha membuat anak tetap bermain bergembira ria adalah hal terpenting.

foto: septian

Di sejumlah kampung pelosok, banyak keterbatasan fasilitas-fasilitas bagi anak. Sekolah minim tempat bermain khusus anak. Hal itu berbeda dengan apa yang terjadi di kota besar. Di kota, orangtua merogoh kocek lebih mahal demi anak.

Di Desa/Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan,  masih banyak mainan anak yang sederhana sekali. Bahan-bahan dari kayu seadanya. Tapi lihatlah tawa anak-anak itu, begitu riang, begitu bahagia. Aliyah, anak usia 9 bulan yang baru mulai belajar berjalan diberi mainan seperti mobil yang didorong. Ada pegangan untuk dia tidak jatuh.  Mariyah, ibu Aliyah, adalah salah satu otret ibu yang tak risau dengan mainan mewah.

Baca Juga:  Resmikan Gedung Unugiri, Gus Yahya Tekankan Pengembangan Ekonomi dan Teknologi
foto: septian

“Ngajek anak amain ta’ perlo larang,” tuturnya.

Aliyah adalah bagian dari anak-anak Indonesia yang akan ikut menentukan wajah negeri ini di masa mendatang. Ia berada di pelosok dan hanya bisa bermain dengan fasilitas seadanya. Tapi seadanya bukan berarti tidak bahagia, karena Aliyah tetap saja sangat bahagia.

__________

*) Penulis tinggal di Surabaya, suka jeprat-jepret. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *