Bangsa Anjing Yang Mengkudeta Pemerintahan

Cassius Marcellus

“I’m not a Human! I’m a Dog!”

Kalimat diatas dengan tegas diucapkan oleh seekor anjing terhormat setelah beliau disebut “manusia” oleh anjing lainnya. Beliau memang seekor anjing spesial yang memiliki wujud menyerupai manusia. Walau begitu, beliau tidak rela disamakan dengan manusia yang dianggapnya memiliki derajat lebih rendah dari bangsanya.

Adalah Mr. Pleki, seekor anjing ambisius yang teramat gencar menuntut sebuah perubahan di dunia para anjing. Beliau merasa resah dengan kepemimpinan manusia di dunia. Atas dasar keresahan itulah beliau membentuk sebuah partai yang dinamakannya Partai Gerakan Usaha Kudeta atau yang biasa disingkatnya dengan Partai GUK! Sebuah partai dunia anjing yang dibentuk untuk meningkatkan derajat bangsa anjing dan mengambil alih pemerintahan dunia dari manusia.

Mr. Pleki mulai merasakan keresahannya semenjak beliau bekerja sebagai good boy, yang tugas utamanya adalah menyenangkan hati para manusia. Beliau dipaksa menjadi teman manusia. Sialnya beliau tidak terlalu menyukai manusia yang menjadi majikannya. Selain gemar menindas, majikan beliau juga seorang koruptor. Bukan hanya jatah makan beliau yang dikorupsi, jatah waktu jalan-jalan keluar rumah semakin lama juga semakin berkurang.

Tabiat bejat majikan Mr. Pleki rupanya tidak hanya membuat beliau resign dari pekerjaannya. Beliau juga semakin gelisah dan mempertanyakan derajat dan martabat kaumnya di dunia ini. Derajat dan martabat yang jatuh akibat kebiasaan tolol yang dilakukan bangsa anjing. Kebiasaan buruk yang berakibat jatuhnya derajat dan martabat bangsa mereka dimata manusia. Dan kebiasaan itu adalah : manut.

Baca Juga:  Terminal, Pencuri, dan Mimpi-Mimpi

Dengan menggagas Partai GUK! Mr. Pleki berharap kebiasaan manut bangsa anjing dapat ditekan dan mulai berlaku politis. Sebab laku politis dapat menjadi sebuah cara untuk dapat menggulingkan kekuasaan manusia dan menguasai dunia. Ada empat azas yang menjadi landasan utama dalam partai GUK!, yakni:

  1. Gunakan kata selain “guk” : dalam dunia politik dibutuhkan banyak kosakata.
  2. Boikot profesi good boy : because dogs are not always good nor a boy.
  3. Berjalanlah dengan dua kaki : menghindari sikap membumi dan pasrah.
  4. Gunakan pakaian : penampilan meningkatkan martabat.

Empat azas di atas diharapkan menjadi senjata ampuh bagi Mr. Pleki untuk dapat mengangkat derajat bangsanya dan menguasai dunia.

Oleh sebab pandangan politisnya yang begitu visioner, Mr. Pleki akhirnya mendapat amanah dari anjing-anjing sedunia untuk memimpin bangsanya menuju perubahan yang telah lama mereka dambakan itu. Beliau diangkat menjadi presiden anjing sedunia. Ini adalah jabatan pertama di dunia anjing sejak zaman nenek moyang mereka.

Selain sikap politisnya, Mr. Pleki juga dikenal dengan sikap kritisnya. Pernah suatu kali beliau melihat manusia disebut “anjing” oleh manusia lainnya lantaran terjerat kasus korupsi. Tak terima dengan situasi tersebut, beliau segera melakukan intervensi. Beliau mempertanyakan korelasi seorang koruptor dengan bangsa anjing. Peristiwa tersebut berujung pada pelaporan beliau ke Dewan Alam Semesta atau yang biasa manusia sebut dengan Tuhan.

Baca Juga:  Timur Budi Raja: Cerita Tentang Sebuah Taman

Suatu amanah yang besar bagi Mr. Pleki untuk mengemban tugas sebagai presiden anjing dunia. Beruntungnya beliau tidak sendirian untuk memimpin dunia anjing dalam usaha menggulingkan pemerintahan manusia. Ada tiga ekor anjing lain yang masuk ke jajaran pemerintahan beliau. Mr. Chiko sebagai menteri pemikiran, Mr. Shiro sebagai menteri kesadaran, dan Mrs. Polly sebagai menteri perasaan. Mereka bertiga tergabung dalam sebuah kabinet yang dinamakan kabinet “Asu Kabeh”.

Selain dari bangsa anjing, Mr. Pleki juga mendapat dukungan dari bangsa-bangsa lain dan membentuk koalisi. Koalisi tersebut terdiri dari bangsa tikus, bangsa kadal, bangsa monyet dan bangsa kambing. Mereka menyebut koalisi tersebut dengan nama Koalisi “Konco Asu”.

***

Seiring berkembangnya pemerintahan Mr. Pleki, bangsa anjing dan koalisinya semakin bisa bersikap politis menyerupai manusia. Bahkan penampilan fisik mereka semakin menyerupai manusia. Ini adalah pencapaian terbesar dalam sejarah dunia anjing.

Mr. Pleki membuat perubahan-perubahan besar dalam sistem pemerintahannya. Beliau membubarkan kementrian kesadaran dan kementrian perasaan yang dipimpin oleh Mr. Shiro dan Mrs. Polly. Kedua departemen tersebut dianggap menghambat laju pemerintahan. Beliau lalu membentuk kementrian kepentingan yang dipimpin oleh Mr. Spike.

Baca Juga:  Sastra, Imajinasi dan Hal-hal 'Debatable' Lainnya

Dengan adanya kementrian kepentingan yang dipimpin oleh Mr. Spike, dunia politis anjing berkembang sangat pesat. Bahkan sebagian dari mereka telah bisa menyusup ke dalam lingkungan sosial manusia. Utamanya Mr. Pleki yang berhasil masuk ke jajaran pemerintahan dunia manusia.

Berhasil menyusup ke jajaran pemerintahan manusia, Mr. Pleki semakin berlaku menyerupai manusia. Wujud fisiknya pun semakin mirip manusia. Beliau bahkan mengganti namanya dengan nama Amurica, negeri manusia dimana beliau tinggal. Beliau menyebut dirinya Donald Setnovic.

Seolah lupa dengan tujuan awalnya, Mr. Pleki mulai terbuai dengan tahta dan harta yang dimilikinya selama menyusup di dunia manusia. Beliau lupa jati diri beliau sebagai seekor anjing yang terhormat dan berubah menjadi manusia bejat. Dan ketika salah seekor anjing datang untuk mengingatkan jati dirinya, beliau berteriak marah.

“I’m not a filthy Dog, i’m an honorable Human.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *