Story  

Becak dan Cerita-Cerita Masa Lalu Kaum Pinggiran

Ada dua buku yang saya ingat jika berbicara tentang becak. Pertama buku Balada Becak karya YB Mangunwijaya, sebuah novela yang berusaha “menertawakan” kehidupan masyarakat bawah. Yusuf, pemuda yang SMA saja tidak lulus itu harus harus mancal becak setiap harinya. Ia menyukai Riri, gadis anak Bu Dul pedagang gori yang tiap hari diantarnya dengan becak ke pasar. Sebagai tukang becak adalah kerjaan kedua, karena pekerjaan utamanya adalah tukang las di bengkel las kepunyaan kakaknya.

Baca Juga:  Kami Mohon Izin Membongkarmu

Yusuf memang tukang las. Tapi sebagai wobg cilik ia juga punya impian selangit. Impian-impian itu hadir lewat imajinasinya. Saat ngelas, ia membayangkan diri sebagai seorang komponis yang mendesain orkresta nan indah. Ia membayangkan diri sebagai kompinis yang diminta seorang Menteri untuk bikin pertunjukan yang mewakili negara. Tugas berat yang harus diemban Yusuf. Ia asyik membayangkan dunia itu. Meski yang sebenarnya, dia memegang alat las. Suara orkresta yang dimaksud tak lain adalah suara api yang menderu-deru, dan sesekali suara martil menghantam besi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *