Bersama Kucing #1

Kucingku Joni. Aku bersama dia selama 14 tahun. Foto: Istimewa

AKU punya semacam kepercayaan suatu saat nanti kucing akan medominasi dunia ini ketika manusia mulai punah. Bisa jadi seribu tahun atau duaribu tahun kemudian. Keyakinanku ini kudapat setelah hampir selama setengah usia hidupku ini aku bersama kucing-kucingku. Aku mempelajari karakter dan sifat-sifat mereka. Ditambah lagi aku baru saja menyelesaikan film dokumenter Netflix berjudul Inside The Mind of A Cat. Di film tersebut para pakar, ilmuwan dan pecinta kucing berkumpul untuk menyelami dan mengobrol tentang isi kepala kucing.

Baca Juga:  E-book di Tengah Hiruk Pikuk Hari Buku 

Aku pertama kali berkenalan dengan hewan berkumis ini kira-kira saat aku kelas 3 SD. Saat kecil aku ngerasa kucing hanya sebatas hewan yang ngeang ngeong saja tak berguna, beda sekali dengan anjing. Dulu di tivi sering diputar film berjudul Air Bud dengan anjing jenis Golden Retriever sebagai bintang utamanya yang sangat pintar bermain bola basket dan pintar kalau disuruh-suruh pemiliknya. Beda sekali dengan kucing. Aku sering membanding-bandingkan kucing dengan anjing karena menonton film tersebut.  Meskipun demikian bertahun-tahun aku sadar ternyata kucing juga punya keistimewaan, seperti yang dijelaskan di Inside The Mind of A Cat, penciuman kucing sangat tajam. Kucing akan tahu dan menghafal bau badan pemiliknya. Selesai nonton film tersebut, aku jadi teringat kucing-kucingku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *