BUKU  

Buku Dengan Sesuap Nasi Karya Lester R. Brown dan Erik P. Eckholn

Dengan Sesuap Nasi/Foto: GangKecil

 Identitas Buku:

Judul : Dengan Sesuap Nasi
Penulis : Lester R. Brown dan Erik P. Eckholn
Cetakan : Tahun 1997
Penerbit: P.T. Gramedia
Tebal : 279 Halaman

Daftar Isi :
1. Tinjauan Umum : Perobahan Wajah Kelangkaan
2. Sejarah dan Geografi Kurang Gizi
3. Penduduk dan Kemakmuran
4. Perusahaan Ekologis dan Sistem Pangan
5. Situasi Pangan yang Makin Goyah
6. Tanah untuk Pangan
7. Air dan Nasi
8. Energi dan Pertanian
9. Peranan Pupuk
10. Revolusi Hijau : Kesempatan yang Hilang Percuma?
11. Kesulitan Besar dalam Perikanan Laut
12. Sumber-sumber Pangan yang Tak Lazim
13. Mengerem Laju Demografis
14. Menyederhanakan Diet
15. Kelaparan dan Pengangguran: Pemecahan bersama?
16. Meredahkan Kegayohan: Langkah-Langkah Khusus
17. Keruwetan, Perobahan, Kepemimpinan
18. Daftar Bacaan
19. Indeks

Baca Juga:  Adipati Tuban Ranggalawe Penakluk Mongol, Tokoh Penting Berdirinya Majapahit

Sinopsis/Keterangan Buku

Situasi pangan dunia dewasa ini terasa sangat mengkhawatirkan Pertambahan penduduk dan kemakmuran yang tidak merata mengakibatkan melonjaknya kebutuhan akan pangan dan komoditi lainnya. Dengan demikian situasi yang sudah parah itu menjadi semakin parah.

DENGAN SESUAP NASI menyarankan agar dilakukan tindakan Sekarang masalahnya sudah begitu mendesak. sehingga kelambatan dalam mengambil tindakan akan sangat membahayakan penduduk dunia sendiri.

Laju pertambahan penduduk harus dikendalikan. Negara-negara makmur harus bersedia mengubah kebiasaan makannya. dengan sesuap nasi seseorang di negara makmur hanya akan bertambah kenyang sedikit saja. Sedangkan dengan sesuap nasi itu dapat diselamatkan hidup seseorang di negara miskin. Persedian pangan perlu diperbesar. Terutama dengan memajukan pertanian di negara negara berkembang.

Baca Juga:  Riwayat Dunia Rupa yang Terlewat

Masalah ini perlu ditangani bersama sama secara Internasional bila tidak, dunia akan menghadapi sesuatu yang mengerikan : inflasi yang tak terkendalikan lagi, perang dunia untuk memperebutkan pangan yang tinggal sedikit itu, atau sebagian besar penduduk yang tidak mampu menolong dirinya sendiri akan mati kelaparan.

Yayasan “OBOR” adalah suatu lembaga yang bergerak dibidang kebudayaan Indonesia dan lain-lain negara Asia Tenggara. Badan ini menerima bantuan dari sejumlah perorangan. Yayasan dan lembaga di Australia, Kanada, negeri Belanda dan Amerika Serikat. Pangeran Bernhard Dari negeri Belanda bertindak sebagai pelindungnya.

Yayasan “OBOR” Coba menempuh suatu pendekatan baru dalam program pertukaran kebudayaan. Penentuan dan pengarahan program programnya berada di tangan Dewan Obor yang seluruhnya Terdiri atas orang orang Indonesia. Sebagai Perintis Yayasan “OBOR” Membantu penerbit penerbit Indonesia dalam usaha menerbitkan terjemahan karya karya terpilih di bidang ilmu sosial, dengan disertai kata pengantar yang kritis dan Cendekiawan Cendekiawan Indonesia.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Kamu (Aku) Membaca Api di Bukit Menoreh?

Buku koleksi: Bale Pustaka dan Pertemuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *