Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang sebuah buku fenomenal besutan Michel H. Hart berjudul The 100, a Rangking of the Most Influential Persons in History, yang pertama kali diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1978 oleh Hart Publishing Company, New York.
Pada tahun 1982, buku itu akhirnya dialihbahasakan oleh H. Mahbub Djunaidi dengan judul Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah. Pertama kali diterbitkan oleh PT. Dunia Pustka Jaya.
Barangkali teman-teman sudah akrab dengan judul buku tersebut. Ya, dalam buku itu, Michael H. Hart telah menyusun 100 tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah, tentu saja itu versinya. Versi dia.
Dalam pengantarnya, Hart menjelaskan jika perangkingannya itu tentu mempunyai banyak faktor dan berbagai pertimbangan, dan sekali lagi itu versi dia.
Lebih lanjut, Hart juga memberikan penjelasan apa yang menjadi dasar pemikirannya hingga sampai menyusun buku yang sampai sekarang masih dicetak ulang terus itu.
Dalam bukunya Tentang Sastra Ingris, Voltaire – tatkala berada di negeri itu sekira tahun 1726, mendengar ada diskusi di kalangan para cendekiawan. Diskusi yang diceritakan begitu asyik dan gayeng itu membahas tentang: Siapa manusia paling top, paling jempolan? Caesar? Alexander? Tamerlane? Atau Cromwell?
Salah seorang peserta diskusi bilang, “tak syak lagi orang paling jempolan itu ialah Sir Isaac Newton, dia adalah jago bin jagonya”. Voltaire pun mengakui Isaac Newton memang orang jempolan. Dan kemudian ia bilang “Memang dialah yang membimbing kita mempunyai pikiran dengan kekuatan kebenaran, bukan membelenggunya dengan kekerasan. Karena itu sepatutnya kita menaruh hormat dan berhutang pudi tak terperikan”
Pertanyaannya, apa benar Voltaire yakin jika Sir Isaac Newton adalah tokoh paling jempolan di bumi? Atau sekedar mencoba menampilkan permasalahan fiosofis karena penunjukkan itu akan memancing pertanyaan-pertanyan susulan; “Dari milyaran manusia yang lahir di dunia, siapakah di antara mereka yang punya pengaruh besar terhadap jalannya sejarah?
Nah, Hart di sini ingin menjawab pertanyaan susulan Voltaire yang masih dalam ranah imajinatif-filosofis itu. Hart menyususn seratus orang istimewa itu menurut bobot arti pentingnya. Diukur dari jumlah keseluruhan peran yang dilakukan bagi umat manusia di jagat raya. Tak peduli apakah dia seorang bijak bestari atau terkutuk, tak peduli dia tersohor atau gurem, gemerlapan atau biasa-biasa saja.
“Yang jelas”, lanjut Hart “Mereka semua itu ialah anak-anak manusia yang telah memberi bentuk kepada kehidupan kita, meraut lonjong-bulatnya wajah dunia”
Hehe, itu sedikit perkenalan tentang buku Hart yang diterjemahkan dengan pilihan kata yang ciamik oleh Mahbub itu.
Untuk selanjutnya, penulis berencana akan menulis satu demi satu (semoga bisa istikomah hehe) 100 tokoh yang berpengaruh itu di gangkecil.com. Karena, penulis sendiri beranggapan jika nganu semacam ini ialah suatu pengetahuan yang lumayan :D.
Nah alasan kedua karena, tokoh-tokoh yang dirangking oleh Hart itu tak semuanya dijelaskan di internet—di dunia yang konon semuanya dan apa saja tersedia. Hehe.
Kalau teman-teman barangkali sedang baca atau pernah baca atau tertarik membaca buku ini, barangtentu kita bisa saling berbagi cerita di sini.
Tabik,