Story  

Bulan Puasa yang Terasa Kian Cepat Berlalu

Jamaah tarawih baru saja mudun. Sejumlah orang bergegas kembali ke rumah. Mungkin mereka kelaparan dan ingin segera kembali menyantap makanan yang belum sempat dimakan saat berbuka tadi. Atau mungkin, mereka kebelet ke toilet karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan saat berbuka.

Meski banyak yang langsung pulang, beberapa orang masih terlihat ndeglek di teras musala. Kang Kojah dan dua orang kawannya, salah tiga di antaranya.

Baca Juga:  10 Tips Simpel Menulis Buku

“Bulan puasa rasanya kog berlalu begitu cepat ya. Apa aku yang tidak terlalu telaten menghayatinya, atau memang Tuhan sengaja mempercepat waktu sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang bisa merasakan kualitas bulan puasa?” Kang Kojah mengungkapkan itu sambil melepas peci hitam ke pangkuannya.

“Apa mungkin itu disebabkan banyaknya hiburan saat ini, Kang?” Tanya Romdoni menanggapi

Baca Juga:  Guyonane Wong Cilikan

“Maksudnya?”

Dengan penuh perhitungan, Romdoni menjelaskan jika dulu masyarakat merasa bulan puasa sangat lama karena hiburan masih minim. Setidaknya tidak se-riuh saat ini. Nah, kalau saat ini, jarang orang merenung karena banyak peralatan yang menjauhkan manusia dari ruang renung. Saat ini, kata Romdoni, banyak gadget yang menawarkan hiburan. Sehingga ruang merenung pun kian sempit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *