Tak disangka ternyata masyarakat disini masih minim pengetahuannya tentang stunting, Mahasiswa KKN UNUGIRI kelompok 28 bersama Bidan setempat dan Kader Desa Sugihwaras melakukan kegiatan Posyandu setiap bulanya dan sekaligus melakukan penyuluhan tentang stunting dengan pemateri dari salah satu mahasiswa KKN kelompok 28 Kery Nurazizah dari Prodi Farmasi pada (15/08/2023).
Pada dasarnya Stunting tak begitu asing di telinga masyarakat setempat tapi mereka kurang mengetahui apa arti stunting dan bagaimana cara mencegah ataupun cara mengatasinya.
“Stunting sendiri memiliki arti gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak. Sementara, dalam jangka panjang, dampak stunting adalah sebagai berikut: Kesulitan belajar, Penyakit jantung dan pembuluh darah, Meningkatkan risiko obesitas pada anak, daya tahan tubuh melemah sehingga mudah terinfeksi penyakit” ujar kery
Pengobatan stunting dapat disesuaikan dengan mengetahui penyebabnya, misalnya dengan memperbaiki nutrisi, pemberian suplemen, atau menerapkan gaya hidup sehat. Seperti jangan terlalu makan banyak yang bertepung-tepungan, banyak minyaknya ,micin dll.
Masyarakat disini juga banyak yang bertanya “kenapa nafsu makan anaknya sangat kurang?” Tanya salah satu Ibu-ibu
“Nafsu anak berkurang karena mungkin cacingan dan jarang diberi obat cacing” jelas Kery.
Biasanya ibu-ibu disini memberi anaknya obat Diksa agar nafsu anaknya nambah padahal itu adalah obat untuk gatal atau alergi, sebaiknya pemberian obat itu tidak dilakukan dan bisa diganti dengan pemberian suplemen atau cara yang lebih sehat.
“Ikan lele tidak hanya jadi lauk saja, tetapi juga mengandung protein hewani yang bisa menambah nafsu makan , lele juga bisa dijadikan abon lele supaya bisa bertahan lebih lama di suhu ruang, dan kelompok 28 KKN UNUGIRI membuat inovasi dari sebuah ikan lele diolah dijadikan Abon Sule atau Abon srundeng lele “. Ujar Kery
Upaya pengobatan dari pihak medis juga menyarankan bahwa harus mengobati penyakit yang mendasarinya, menyarankan dan memberikan nutrisi tambahan, memberikan suplemen, umumnya berupa vitamin A, zat besi, zinc, dan yodium.
Menyarankan keluarga untuk mengajarkan anak menerapkan perilaku hidup bersih dan memperbaiki sanitasi.
“Cara mencegah stunting dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya seperti memastikan anak makan buah dan sayur yang sehat, mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun, memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan, mengusahakan anak mendapatkan imunisasi lengkap, makan makanan yang tinggi protein seperti tahu tempe, telur dan lain sebagainya”. Jelas Kery.
Masyarakat disini sangat senang dengan adanya penyuluhan ini banyak dari mereka yang bertanya dari penyuluhan ini, kami selaku mahasiswa KKN merasa senang karena bisa membantu menjelaskan dan bisa diterima baik oleh masyarakat setempat.