“Sendang yang paling angker itu Sendang Lanang”
***
Pagi di awal Februari 2022. Udara terasa dingin. Mentari belum menampakkan sinarnya, tergantikan dengan redupnya cahaya. Aku duduk dan mengamati apa saja yang berlalu lalang di hapadan. Aku duduk di bebatuan tepat di bawah pohon trembesi.
Pohon ini berukuran besar dan berdaun sangat rindang. Diperkirakan usianya sudah beratus-ratus tahun. Pohon ini menjadi ciri khas dari suatu mata air atau sendang yang ada di desaku. Sendang ini bernama Sendang Mbandung yang terletak di Desa Sumberrejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.
Sendang Mbandung ini kerap digunakan warga untuk mandi ketika pulang dari sawah. Letak Sendang Mbandung ini dekat dengan permukiman warga dan dekat juga dengan sawah. Jadi tidak heran jika banyak orang yang beristirahat dan juga mandi di sendang ini.
Sendang Mbandung ini merupakan sendang yang paling besar di antara sendang-sendang lainnya. Karena di Desa Sumberrejo, ternyata ada lima sendang atau mata air. Yakni Sendang Tangsari, Sendang Ndadap, Sendang Lanang dan Sendang Pasinan. Boleh jadi, Desa Sumberrejo adalah desa dengan banyak sendang yang ada di Bojonegoro.
Dibanding sendang lainnya, Sendang Mbandung merupakan sendang yang paling akrab dengan warga setempat. Selain letaknya yang mudah dikunjungi warga, sendang ini juga kerap dikunjungi banyak warga pada acara tertentu.
Menurut Darmaji, salah satu warga Sumberrejo, Sendang Mbandung ini sering digunakan ketika ada tradisi adat warga desa. “Sampai saat ini sedekah bumi masih dilakukan di sendang itu,” ucapnya.
Menurut kepercayaan masyarakat, Sendang Mbandung biasa dimanfaatkan orang untuk menyendiri dan memantabkan niat untuk memperoleh sesuatu. Misal ingin menjadi orang kaya atau sukses. Namun, kebanyakan orang yang melakukan hal semacam itu dari luar desa maupun luar kecamatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya sesajen yang diletakkan di bawah pohon dekat sendang. Selain itu, sendang ini merupakan satu-satunya sendang yang memiliki juru kunci.
Ukuran sendang ini kira-kira memiliki panjang kurang lebih 3 meter dan lebarnya 2 meter. Tepat di samping sendang ini terdapat sumur tua yang dulunya digunakan untuk mengambil air yang digunakan untuk minum. Namun sekarang sudah tidak lagi digunakan.
Sendang-sendang lainnya berbeda dengan Sendang Mbandung yang akrab dengan warga. Seperti contoh Sendang Lanang, sendang ini terletak 300 meter ke arah timur dari Sendang Mbandung dan terkenal angker.
“Sendang yang paling angker itu Sendang Lanang dan yang paling kecil yaitu Sendang Ndadap,” terang pria kelahiran 1966 itu.
Cerita hampir sama diungkapkan Jumiatun (45) warga setempat. Menurut dia, keangkeran Sendang Lanang banyak memunculkan cerita. Salah satu ceritanya, pernah ada warga yang lewat sendang itu dan orang tersebut seperti dihipnotis oleh mahkluk penunggu sendang tersebut.
Katanya, warga tersebut seperti diajak ke dunia mahkluk penunggu sendang itu.
Namun, Jumiatun memberi komentar bahwa seyogyanya kita sebagai makhluk hidup berdampingan dengan makhluk tak kasat mata harus bisa menjaga etika dan sopan santun. Diantaranya ketika sedang lewat atau berkunjung ke tempat asing.