“Tuhan tak membutuhkanmu tapi kau yang membutuhkan-Nya. Sekalipun engkau tak mempercayainya, Dia tetap Maha Besar.”
***
Kalimat tersebut adalah titik balik dari sosok Deni Ruso untuk kembali belajar mempercayai kekuasaan Tuhan.
Deni Ruso (Panji Zoni) adalah anak seorang pengusaha kaya raya dan dijuluki sebagai penguasa Jakarta. Dia merupakan anak laki-laki yang memiliki banyak pesuruh. Siapa yang mencari masalah dengannya, berakhir dengan baku hantam. Baginya uang bukan masalah. Segala keributan yang dia sebabkan bisa dengan mudah diselesaikan dengan sejumlah uang yang ia miliki.
Deni adalah sosok pemuda yang tidak percaya pada Tuhan. Deni punya kekasih seorang Youtuber bernama Gwen (Annette Edoarda) yang sekaligus merupakan putri salah satu pejabat di Surabaya. Gwen terkenal manja, suka kemewahan dan semua hal dijadikan konten di Youtube-nya.
Suatu malam, Deni terlibat perkelahian dengan seorang pria yang diketahui menggoda Gwen di sebuah klub malam. Namun, ia selalu dilindungi oleh Om Badul (Surya Saputra) dan anak buahnya. Sialnya, masalah ini kemudian dengan cepat diketahui oleh mama-nya, Dina Ruso (Imelda Therinne). Merasa tidak bisa mengatasi kebrutalan anaknya, Dina memutuskan untuk mengirim Deni ke kampung halaman mereka di Makassar. Sekaligus memercayakan Deni untuk mengurus pembangunan taman hiburan di sana.
Dina ingin anaknya belajar menjadi lebih dewasa dengan menerapkan peraturan ketat. Untuk pergi ke Makassar, Deni dilarang menggunakan jet pribadi. Ia harus menumpang pesawat komersil kelas ekonomi dan tidak boleh ditemani pengawal-pengawal pribadinya. Syarat itu pun disanggupi Deni karena dia ingin membuktikan pada ibunya bahwa dirinya bukan anak manja.
Saat sampai di Makassar, Deni disambut dua pekerja Ruso Corp, Tutu (Jarot Superdj) dan Gogos (Doyok Superdj). Saat Deni berjalan-jalan menikmati indahnya pantai di Makassar, ia dipertemukan dengan gadis aktivis lingkungan yang bernama Tenri (Maizura). Tenri ini sangat membenci Ruso Corp karena dianggapnya merusak lingkungan. Akhirnya Deni pun memilih untuk menyembunyikan identitasnya sebagai anak pemilik Ruso Corp agar bisa dekat dengan Tenri.
Awal terjadinya konflik
Saat Deni mulai akrab dengan Tenri masalah pun muncul. Sanrego (Cemal Faruk) yang selama ini jadi juara bertahan tarung sarung di Makassar tak terima jika Deni mendekati Tenri. Sanrego pun menghajar Deni habis-habisan dan menantangnya untuk tarung sarung.
Tarung sarung atau budaya sigajang laleng lipa ini merupakan budaya Makassar satu lawan satu dengan tangan kosong atau bandik yang dibatasi kain sarung. Dengan adanya masalah itu, Deni pun berguru kepada Pak Khalid (Yayan Ruhian), paman dari teman Tenri.
Pak Khalid yang merupakan pengurus masjid atau marbot awalnya tidak mau menerima Deni sebagai muridnya karena ia mengetahui Deni tak percaya dengan kuasa Tuhan. Namun, setelah melihat kesungguhan niat Deni untuk berlatih tarung sarung akhirnya Pak Khalid pun mau mengajarinya dengan syarat ia harus mau belajar kembali percaya dengan adanya Tuhan. Pak Khalid pun mendaftarkan Deni untuk mengikuti kejuaraan nasional tarung sarung agar bisa melawan Sanrego.
Sementara itu, Tenri (Maizura) tengah takut dan khawatir sebab Sanrego (Cemal Faruk) berniat melamarnya. Tenri tidak menyukai Sanrego hingga dia meminta keluarganya untuk menetapkan uang panai sebesar Rp 500 juta sebagai syarat untuk mempersuntingnya.
Sanrego (Cemal Faruk) berjanji akan kembali melamar Tenri (Maizura) dan akan membawa uang panai Rp 500 juta setelah memenangkan kejuaraan nasional tarung sarung.
Namun, di sisi lain Deni yang mulai dekat dengan Tenri berjanji akan mengagalkan usaha Sanrego untuk melamar Tenri. Deni akan memenangkan kejuaraan nasional tarung sarung itu.
Pertarungan sarung dimulai
Hari di mana saatnya telah tiba. Kejuaraan nasional tarung sarung dimulai. Sanrego sebagai juara bertahan begitu mudah mengalahkan lawan-lawannya. Hampir tak ada hambatan berarti untuk sang juara melaju hingga pertandingan babak final.
Deni yang memiliki ambisi mengalahkan Sandrego dan menggagalkan lamaran Santego pada Tenri juga berhasil mengalahkan lawan-lawannya di babak penyisihan. Meski hanya memiliki waktu berlatih satu bulan Deni dengan mudah mengalahkan lawan-lawannya.
Partai final mempertemukan keduanya, Sanrego sang juara bertahan melawan Deni Ruso pemuda yang awam dalam bertarung sarung. Meski dengan babak belur Deni berhasil kalahkan Sanrego.
Akan tetapi Sanrego tak terima dengan kekalahan tersebut. Sanrego kembali mengajak bertarung Deni. Kali ini pertarungan dilakukan dengan menggunakan senjata tajam. Deni pun merasa ketakutan dan berlari menghampiri Pak Khalid dengan rasa cemas.
Namun, Pak Khalid meyakinkan Deni bahwa kekuatan Allah itu nyata. Akhirnya Deni kembali untuk meladeni perlawanan dari Sanrego. Sanrego menawarkan pilihan senjata yang akan digunakan bertarung untuk Deni. Akan tetapi, Deni malah menolak senjata tersebut, Deni meladeni perlawanan dengan tangan kosong.
Saat pertarungan dimulai, Deni mengingat masa-masa saat berlatih dengan Pak Khalid. Deni pasrah semua kepada Tuhan. Deni mengalahkan Sanrego dengan gerakan sholat saat bertarung. Dari awalnya yang tidak percaya adanya Tuhan, hingga kini Deni memenangkan pertandingan melalui kuasa Tuhan.
Kental Nilai Budaya
Bagi saya, Film ini sangat menarik dan kental dengan nilai budaya, agama dan adanya ajakan untuk mencintai lingkungan. Melalui film ini kita akan dikenalkan dengan budaya Sigajang laleng lipa yang merupakan budaya masyarakat Bugis dalam mempertahankan harga diri atau kehormatannya saat ada masalah. Meskipun dengan adegan sigajang laleng lipa yang menegangkan, film ini tetap memiliki sisi humoris melalui peran Tutu dan Gogos yang memiliki karakter lucu.
Dalam film ini penonton diajak untuk menalar dan merelasikannya dengan Tuhan, keimanan yang kuat terhadap Tuhan akan membuat hidup kita tenang dan selamat. Ini ditunjukkan secara khusus dalam adegan Bapak Khalid saat mengajari Deni bertarung sarung melalui nasihatnya mengenai pentingnya beribadah dan berdoa kepada Tuhan. Hal menarik lainnya disajikan dalam adegan pengenalan budaya masyarakat bugis seperti makanan khas daerah sana yakni kue barongko dan juga budaya gotong rumah atau warga bersama-sama mappalette bola.
Identitas Film
Judul : Tarung Sarung
Sutradara : Archie Hekagery
Penulis : Archie Hekagery
Produksi : StarVision Plus
Distributor : Netflix
Rilis : 31 Desember 2020
Lokasi Syuting : Makassar, Sulawesi Utara
Genre : Drama, Action, Adventure
Durasi : 1 Jam. 55 Menit
Daftar Pemeran
Panji Zoni sebagai Deni Ruso
Yayan Ruhian sebagai Pak Khalid
Cemal Faruk sebagai Sanrego
Maizura sebagai Tenri
Imelda Therinne sebagai Dina Ruso
Surya Saputra sebagai Oom Badul
Adi Nugroho sebagai Pembawa Acara
Annette Edoarda sebagai Gwen
Alvin Adam sebagai manajer klub malam
Jarot Superdj sebagai Tutu Doyok
Superdj sebagai Gogo Hajraro
Messa sebagai Kanang
Awaluddin Tahir sebagai Pak Bobi
Arman Dewarti sebagai Pak Yasin
Fergie Giovanna Brittany sebagai gadis cantik