Gagal Melaju 16 Besar Liga 3 Jatim, Ini Kiprah Persibo di Dunia Sepak Bola Nasional

Persibo saat menjuarai PIala Indonesia 2018/ Sumber: pssi.org

Liga 3 Jawa Timur, kini sudah sampai pada laga semi final. Ada empat klub yang akan bertemu. Persedikab Kediri vs Gresik United dan NZR Sumbersari vs Persewangi Banyuwangi. Sayang, klub kebanggaan masyarakat Bojonegoro yaitu Persibo harus tersingkir lebih dulu dan tidak lolos ke 16 besar lantaran kasus jersey tertukar dengan diganjar kalah WO 0-3 dari Mitra Surabaya.

Meskipun pada masa sekarang, Persibo terseok- seok untuk naik kasta, klub yang memiliki julukan laskar Angling Dharma ini dulunya merupakan tim yang cukup kuat dan ditakuti lawan.

Persibo adalah klub yang berdiri pada 12 Maret 1949 yang diprakarsai oleh Bupati pada saat itu, yakni Raden Temenggung Sukardi. Klub yang bermarkas di stadion Letjen H. Soedirman ini dijuluki “The Giant Killer”, karena berhasil menumbangkan tiga tim dari liga tertinggi tahun 2007 seperti Persik Kediri, Arema Indonesia dan Pelita Jaya.

Pencapaian Persibo Bojonegoro di Liga Indonesia juga tidak bisa dianggap remeh. Persibo beberapa kali mengejutkan pecinta sepak bola Tanah Air dengan prestasinya. Meski sempat terkena sanksi PSSI dikarenakan menyebrang dari Liga Super Indonesia ke Liga Primer Indonesia yang merupakan breakaway league tahun 2010.

Baca Juga:  Berkah Lailatul Qodar dan Idul Fitri, Berbuat Baik Tanpa Batas

Imbasnya, Persibo dilarang berpartisipasi dalam setiap kegiatan PSSI dan harus rela terlempar ke divisi satu liga Indonesia. Namun tak lama, tahun 2011 status keanggotaan Persibo diputihkan oleh komite ekslusif PSSI.

Lalu, bagaimana kiprah Persibo di dunia sepak bola nasional? Berikut diantaranya

  1. Juara Divisi Utama Liga Indonesia dan promosi ke Liga Super Indonesia 2009-2010

Musim itu tidak akan dapat dilupakan oleh masyarakat Bojonegoro. Klub kesayangan mereka berhasil promosi ke Liga Super Indonesia yang pada saat itu diarsiteki oleh Sartono Anwar. Persibo menjadi kuda hitam di Divisi Utama, karena awalnya sama sekali tidak diunggulkan untuk menjadi juara. Namun Bojonegoro dapat membuktikannya dengan mengalahkan Deltras Sidoarjo dengan adu pinalti.

2. Juara Piala Indonesia 2012

Kala itu Persibo yang diarsiteki Paolo Camargo menjadi juara setelah menundukkan Semen Padang dengan skor 1-0. Gol semata wayang dicetak oleh sang gelandang serba bisa, Dian Irawan pada babak kedua. Dengan kemenangan itu, Persibo berhak mengangkat trofi juara Piala Indonesia.

Baca Juga:  Diwarnai 3 Kartu Merah, Timnas Indonesia Berhasil Lolos ke Final Piala AFF 2020

3. Mewakili Indonesia di Piala AFC 2013

Persibo Bojonegoro mendapatkan satu tiket untuk dapat mengikuti piala AFC 2013 setelah berhasil menjuarai Piala Indonesia 2012. Tidak sendirian, Persibo ditemani oleh Semen Padang yang merupakan juara Liga untuk mewakili Indonesia di kompetisi antar klub asia tersebut. Masyarakat Bojonegoro harus bangga, karena tidak sembarang tim dapat kesempatan untuk tampil dia ajang AFC.

Namun sekarang Persibo harus berjuang keras untuk naik kasta dari liga 3. Sayang langkah itu terganjal. Persibo harus menelan pil pahit. Tersingkir dari 16 besar.

Asprov PSSI Jatim mengeluarkan keputusan bahwa Persibo dinyatakan kalah 0-3 dan denda Rp 50 juta (akhirnya diubah menjadi Rp 20 juta) karena dinilai menurunkan pemain yang tidak sah saat menghadapi Mitra Surabaya di stadion Gelora Joko Samudro Gresik. Sebenarnya Persibo berhasil menaklukan Mitra Surabaya dengan skor 1-0 dan lolos ke 16 besar.

Berdasarkan investigasi PSSI Jatim, Persibo melakukan sebuah kesalahan tertukarnya jersey pemain yaitu Ichsanul Amal Zardan dan Muhammad Amar Fadzillah pada babak kedua.

Baca Juga:  Pasar Setan Depan Gang

Tidak tinggal diam, pihak Persibo langsung mengajukan banding ke Komding PSSI Jatim. Hasilnya hanya denda yang diturunkan menjadi Rp 20 juta dan Persibo tetap kalah 0-3 dari Mitra Surabaya. Manajamen Persibo tak mau berhenti, rencananya akan membawa kasus ini ke PSSI pusat agar dapat diinvestigasi lebih mendalam.

Sekarang persibo masih berusaha untuk berbenah untuk dapat naik kasta kembali. Masih ada harapan tahun depan dengan persiapan yang lebih matang agar cita-cita dan harapan semua masyarakat Bojonegoro dapat terwujud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *