Gangkecil Bertransformasi

Pada 3 Mei 2017 Gangkecil mulai menyapa pembaca. Tampilan sederhana dan tulisan yang jumlahnya hanya satu dua saja. Rubriknya cuma empat yakni, analisis, diurna, sosok dan story. Tidak ada ketentuan khusus mengenai jenis tulisan yang bisa tayang di Gangkecil. Kami tak pernah merumuskan ‘tulisan layak’ bagi Gangkecil itu seperti apa.

Gangkecil adalah gang tak lebar (karena kecil) dimana semua orang bisa mampir sebentar untuk jeda dan menikmati kebersamaan. Keseharian sudah begitu riuh dengan berita-berita menakutkan sebagaimana teror yang terus memukul-mukul kesadaran kita. Dan dalam kondisi demikian, kita perlu penyeimbang, informasi-informasi yang bersifat menggugah semangat, bernostalgia masa lalu, atau penjelasan dari hal rumit menjadi sederhana perlu kita konsumsi juga tiap hari.

Lalu apakah peran penyeimbang itu akankah dilakukan Gangkecil? Jujur, kami mempunyai arah ke sana. Namun, dengan tim yang masih sangat terbatas, kami sadar hal itu belum bisa kami lakukan sepenuhnya. Meski demikian, belum sepenuhnya bukan berarti tidak sama sekali. Oleh karena itu, kami berusaha memberikan yang terbaik kepada pembaca yang budiman.

Baca Juga:  Gangkecil dan Ajakan Menulis Kampung

Setelah tiga tahun berjalan, Gangkecil belum banyak bergerak. Jadi belum bisa disebut apa-apa. Dan kami memang tidak berpretensi menjadi sesuatu yang luar biasa. Tulisan-tulisan yang kami sajikan jauh dari nada bombastis atau provokatif. Bahkan boleh dibilang sangat biasa-biasa saja.

Akan tetapi dari yang ‘biasa-biasa saja’ Gangkecil terus bergerak sedikit demi sedikit. Buahnya adalah tulisan-tulisan Gangkecil tentang sejarah Bojonegoro kemudian menginspirasi lahirnya buku ‘Bodjonegoro Tempo Doeloe’ yang terbit tahun 2019. Pada tahun itu juga tulisan-tulisan bernada humor karya Syam All Anshory di Gangkecil dibukukan dengan judul ‘Urip Mung Nderek Ngguyu’. Belum banyak buku yang lahir dari Gangkecil, tapi itu lebih dari cukup dengan tim yang hanya satu-dua orang saja.

Tiga tahun berjalan, kami coba berbenah menentukan fokus arah berjalan. Rubrikasi coba kami tambahi, ada buku dan kuliner. Juga ada rubrik Thengul yang sesuai rencana menghadirkan cerita sosok-sosok ‘orang biasa’ Bojonegoro. Meski pada akhirnya rubrik Thengul mandeg dan belum berjalan lagi.

Baca Juga:  10 Cara Menyimpan Minuman di Kulkas Agar Tetap Aman dan Anti Bakteri

Di tengah kondisi yang demikian, maka kami memutuskan untuk terus bergerak dan menjadi lebih baik. Berbagai kemungkinan coba kami petakan dan analisa. Hingga akhirnya, kami memutuskan untuk lebih fokus pada Bojonegoro. Bojonegoro di sini kami maknai bukan sekedar geografis saja, tapi juga manusia, tradisi, budaya, sejarah, kuliner dan lain sebagainya.

Keputusan itu tidak kami ambil dengan tiba-tiba. Melainkan didahului dengan analisa yang matang. Selama ini Gangkecil banyak menyuguhkan tentang cerita/sejarah Bojonegoro. Salah satunya melahirkan buku Bodjonegoro Tempo Doeloe. Akhir-akhir ini kami juga me-launching kampanye ‘Kampung Selalu Punya Cerita’ yang kami tujukan untuk menggeliatkan cerita-cerita kampung di Bojonegoro.

Lalu timbul pertanyaan, kenapa tidak fokus Bojonegoro sekalian? Toh tema-tema tulisan lain tetap bisa masuk ke Gangkecil. Akan tetapi, dengan fokus pada satu titik, maka akan lebih bisa memberi arah yang nyata pada perjalanan Gangkecil. Sehingga, diputuskanlah Gangkecil bertransformasi.

Kini, Gangkecil mempunyai logo baru dan tagline baru: Bojonegoro Punya Cerita. Dengan tagline itu, Gangkecil bisa makin menunjukkan arah kemana hendak berjalan, dan siapa sasaran pembacanya. Apalagi kami berkeyakinan, cerita atau sejarah lokal kini bukan hanya milik lokal, tapi juga milik global. Pembaca di luar Bojonegoro pun pasti membutuhkannya.

Baca Juga:  Bersama Kucing #2

Pada kesempatan ini, kami hendak mengumumkan kepada pembaca, bahwa Gangkecil telah bertransformasi dengan semangat baru ‘Bojonegoro Punya Cerita’. Semangat itu akan kami wujudkan dalam tulisan-tulisan dengan gaya ‘jurnalisme bercerita’ yang kami yakini lebih menghadirkan keakraban dengan pembaca.

Sebagai penutup, kami ingin berterimakasih sebanyak-banyaknya kepada para penulis yang selama ini berkontribusi di Gangkecil. Kami juga berterimakasih sebesar-besarnya kepada pembaca budiman yang sering ‘mampir’ ke Gangkecil dan meramaikannya. Tanpa penulis dan pembaca, Gangkecil bukanlah apa-apa.

Setumpuk rencana masih disimpan oleh Gangkecil. Semoga kami bisa mewujudkannya di masa-masa mendatang. Salam

Bojonegoro, 18 Mei 2020

Redaksi Gangkecil

[email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *