Keteduhan Gus Dur selalu dirindukan masyarakat. Cara Gus Dur memaknai dan memahami perbedaan, selalu jadi panutan hingga saat ini. Pasca kepergiannya pun, spirit dan perjuangannya tak pernah sedikitpun memudar.
Kekentalan aura Gus Dur itu benar-benar dirasakan di Bojonegoro. Pada haul Gus Dur ke-9, Jaringan Gusdurian Bojonegoro memperingatinya secara total. Haul Gus Dur kali ini bahkan diperingati hingga satu bulan penuh.
Tidak main-main, haul Gus Dur tahun ini bertema: “yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan”. Diangkatnya tema tersebut, tentu bukan tanpa alasan. Di tengah kian panasnya gesekan parpol jelang Pilpres 2019, dan meningkatnya tensi perbedaan mazhab keyakinan, Gus Dur memang jadi sosok peneduh yang teramat dirindukan.
Indonesia akan menghadapi banyak tantangan kebangsaan pada kontestasi pemilihan umum 2019 mendatang. Dicampur adukannya agama dan isu pilitik, menjadikan agama kini berwajah eksklusif dan mengerikan.
Haul Gus Dur ke-9 ini jadi momentum menyampaikan ke khalayak umum tentang gagasan dan pemikiran Gus Dur dalam merawat dan menjaga rasa kemanusiaan. Selain itu, juga sebagai momentum memperkuat pemikiran Gus Dur.
Terutama tentang agama sebagai jalan hidup yang mampu memberikan nilai-nilai kebaikan bagi umat manusia, sekaligus selalu menjunjung tinggi keadilan dan hak hak kemanusiaan sebagai tujuan utama. Sehingga tidak mudah terprovokasi akan kepentingan-kepentingan politis dan kekuasaan semata.
Ketua Panitia Haul Gus Dur Bojonegoro, Hery Santoso mengungkapkan, Jaringan Gusdurian Bojonegoro bersama elemen dan aliansi masyarakat sipil lain berkomitmen untuk terus merawat dan melanjutkan perjuangan GUS DUR untuk keutuhan dan persatuan bangsa.
Terkait pelaksanaan haul yang teramat panjang, hingga sebulan penuh, Hery mengatakan, pihaknya ingin total mensyiarkan pemikiran Gus Dur. Sehingga, waktu pelaksanaan pun cukup lama. Hingga sebulan.
“Secara total, peringatan ini dilaksanakan sejak 9 Desember hingga 9 Januari,” kata Hery.
Selain banyaknya pihak yang dilibatkan, agenda yang dihelat juga cukup padat. Selain Diskusi, lomba esai, lomba puisi, hingga lomba gambar tentang Gus Dur, juga ada kegiatan bakti sosial. Bahkan, acara ditutup dengan doa dan tahlil bersama mengenang Gus Dur yang rencananya didatangi KH. Agus Sunyoto.
“Pas puncak acara nanti, rencana kita gelar di halaman kantor PCNU Bojonegoro,” imbuhnya.