Hari Jadi Bojonegoro Tanggal 20 Oktober, Ini Penjelasannya

Logo HJB Ke-343/Sumber: Pemkab Bojonegoro

Tanggal 20 Oktober adalah hari bersejarah bagi Kabupaten Bojonegoro. Kabupaten ini dulu bernama Jipang, lalu berubah menjadi Rajegwesi dan kemudian baru Bojonegoro.

Tahun 2020 ini, Kabupaten Bojonegoro merayakan hari ulang tahunnya ke-343. Banyak inovasi dan perkembangan yang terjadi di berbagai sektor mengiringi Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-343.

Nah, satu pertanyaan sederhana adalah, kenapa HJB diperingati pada tanggal 20 Oktober? Terkait hal ini sudah banyak diulas di berbagai buku. Salah satunya adalah buku sejarah yang ditulis oleh Pemkab Bojonegoro berjudul ‘Sejarah Kabupaten Bojonegoro (Menyingkap Kehidupan dari Masa ke Masa)’ yang dicetak tahun 1988. Buku ini boleh dibilang buku paling lengkap yang memuat sejarah Bojonegoro.

Di buku ini disebutkan bahwa Pakubuwono 1 menandatangani perjanjian dengan VOC pada tanggal 6 Juli 1704. Perjanjian itu memperkuat isi perjanjian sebelumnya yang dilakukan pada 24 September 1646 yang ditandatangani Amangkurat 1, perjanjian 24 Februari, 19 dan 20 Oktober 1677 yang ditandatangani Amangkurat II.

Baca Juga:  Bulan Puasa Bulan Konsumtif

Isi perjanjiannya, daerah Mataram yang diserahkan Sunan Amangkurat kepada VOC adalah pantai utara pulau Jawa mulai Pasuruan hingga Karawang. Mataram kehilangan banyak daerah pantai. Hubungan Mataram dengan pulau lain ditutup oleh VOC. Perjanjian tersebut merupakan kekalahan Mataram di hadapan VOC.

Mataram kemudian ingin memperbaiki kesalahan dengan meningkatkan peranan kabupaten. Semula Jipang yang berbentuk kadipaten diubah menjadi kabupaten pada tahun 1677 itu juga. Mas Tumapel diangkat menjadi Wedana Bupati Mancanegara Wetan dengan mengambil tempat di Jipang dan merangkap Bupati Jipang. Sehingga tahun 1677 dicatat sebagai tahun berdirinya Bojonegoro.

Baca Juga:  Pesan dan Kesan Setelah Membaca Api di Bukit Menoreh

Lalu, tanggal berapa? Paniti perumus Hari Jadi Bojonegoro lalu menelisik data-data sejarah. Pada tahun itu ada tiga tanggal di mana digelar perjanjian antara Mataram dengan VOC. Yakni tanggal 24 Februari, 19 Oktober dan 20 Oktober. Setelah melalui berbagai pertimbangan dan analisa sejarah, ditetapkan bahwa tanggal 20 Oktober 1677 sebagai tanggal lahirnya Kabupaten Jipang.

Keputusan itu kemudian tertuang dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bojonegoro nomor 145 tahun 1985 dan Keputusan DPRD Kabupaten Tingkat II Bojonegoro nomor 6 tahun 1985. Di surat keputusan ini disebutkan, Hari Jadi Bojonegoro hari Rabu tanggal 20 Oktober 1677 bertepatan dengan Rabu Legi 25 Ruwah 1600 tahun Jawa atau 25 Sya’ban tahun 1088 Hijriyah.

Kini, Bojonegoro telah 343 tahun. Banyak perubahan terjadi. Setelah bernama Jipang, kemudian berubah nama menjadi Rajekwesi. Nama Rajekwesi kemudian berubah nama menjadi Bojonegoro.

Baca Juga:  Fastabiqul Khoirot Online, Cara Dakwah di Masa Pandemi Covid-19

Dengan latar belakang itulah, maka Pemkab Bojonegoro tahun 2020 ini menggelar acara HJB ke-343. Meski berada di masa pandemi covid-19, perayaan HJB tetap berlangsung dengan penuh khidmat. Pemkab dan warga merayakan dengan sederhana.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *