“Alih-alih ingin mendapatkan informasi atau berita. Nyatanya, kita lebih suka bergembira dalam mengumpat dan ketawa, ketimbang berpikir dan mencerna”
Masa transisi dari media cetak ke media digital seakan tak pernah betul kita rasakan kapan itu terjadi, tahu-tahu – ya — kita sudah eksis dalam dunia yang serba digital ini. Betapa gagapnya kita untuk bisa menyikapi berbagai macam informasi yang terus diproduksi oleh berbagai agen dan produsen informasi. Pondasi literasi khalayak yang belum benar-benar mapan, terus tergoyah dan bergoyang-goyang hendak tumbang karena gerojokan informasi yang tiada henti.
Meski satu sisi kita terlihat begitu gagap menyikapi bandang informasi ini, di lain sisi kita menjadi begitu percaya diri untuk tiba-tiba memosisikan diri sebagai agen informasi dan pembuat informasi.
Lihat saja. Saat ini, hampir tiap kepala sudah bisa dipastikan mempunyai piranti-pirantinya. Semua orang dengan peranti-peranti itu merasa cukup dan mahir dan merasa mempunyai otoritas untuk menyebarkan informasi apapun.