Jajanan Tradisional Madumongso, Kudapan Khas Sejak Era Kerajaan

Anda masih kenal dengan jajanan/kue madumongso? Jika masih kenal, berarti anda lahir tahun 1970an. Dan jika tidak, boleh jadi anda seorang pecinta kuliner.

Ya, jajanan tradisional madumongso ini sudah jarang ditemui. Padahal rasanya cukup manis. Berbahan dasar ketan dan gula merah. Apalagi madumongso yang dibungkus dengan kertas warna-warni itu memang cukup menarik.

Konon, madumongso berasal dari kata “madu” dan “mongso”. Madu tentu sudah familiar, yakni cairan manis dari tumbuhan atau lebah. Sedang “mongso” berarti makanan atau juga disebut rumongso, yang berarti dikira. . Sehingga, maksudnya madumongso adalah jajanan yang manisnya bak madu. Bisa disimpulkan bahwa madumongso adalah makanan semanis madu yang siap makan.

Baca Juga:  Es Lilin Susu Selai yang Kekinian dan Laris Manis, Pasti Disukai oleh Bocil!

Madumongso diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram Kuno. Madumongso dan jenang adalah makanan istimewa yang hanya dinikmati para raja zaman dahulu karena pada saat itu ketan masih mahal dan sulit didapat. Madumongso memang biasanya hadir saat acara-acara perayaan, seperti hari raya Idul Fitri, perayaan pernikahan, dan acara-acara ritual lain.

Baca Juga:  Megengan Sebelum Ramadhan dan Maleman Jelang Lebaran, ya Kue Apem

Bahan:
500 gr beras ketan hitam
1 keping ragi tape
600 ml santan kental
350 gr gula pasir
Sejumput garam
2 lbr daun pandan, simpulkan

Cara membuat:

  1. Rendam beras ketan semalaman, keesokannya cuci bersih, tiriskan.
  2. Kukus ketan sampai matang, angkat, tiriskan. Biarkan dingin.
  3. Jemur keping ragi di terik matahari, lalu haluskan bersama 1 sdm gula pasir.
  4. Taburkan di atas ketan yang sudah dingin, aduk rata.
  5. Simpan ketan dalam wadah yang dialasi daun pisang dan tutup kembali dengan daun pisang, tutup rapat wadahnya.
  6. Biarkan beberapa hari sampai menjadi tape sekitar 3 hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *