Media massa, cetak, elektronik maupun online, punya peran besar dalam melestarikan bahasa jawa. Di media cetak ada Jaya Baya dan Panjebar Semangat merupakan dua majalah yang setia menemani pembaca dengan bahasa jawa. Di televisi, program berita banyak juga menggunakan bahasa jawa, seperti Pojok Kampung di JTV.
Di Kabupaten Bojonegoro, media juga tak mau ketinggalan dalam perannya melestarikan bahasa jawa sekaligus lebih mendekatkan diri pada publik. Radio misalnya, punya program berbahasa jawa. Pendengarnya pun cukup banyak.
Misalnya di program Campursari di Malowopati FM, Monosuko di Bass FM, Istana Campursari di Istana FM, Sekarsari di Prima FM, dan beberapa program lain. Namun hanya ada satu program berita radio yang menggunakan bahasa jawa yakni program ‘Kabare Desa’ yang disiarkan oleh LPPL Malowopati FM 95,8.
Kabare Desa merupakan program berita tentang info-info seputar pembangunan desa di Kabupaten Bojonegoro. Lantaran berada di radio milik Pemkab, tentu saja program ini sebagai sosialisasi arah pembangunan dan capaian-capaian Pemkab. Program Kabare Desa siar tiap hari pukul 10.00 WIB dan pukul 22.00 WIB.
Kabare Desa disiarkan oleh Iwan Siswoyo yang merupakan penyiar senior di Bojonegoro. Ia telah lama berkecimpung di dunia radio. Iwan juga banyak berkiprah di Forum Radio Bojonegoro (FRB). “Kalau siaran bahasa jawa, semua radio di Bojonegoro hampir semua ada. Tapi kalau program berita, Kabare Desa ya satu-satunya,” kata Iwan Siswoyo.
Program berita bahasa jawa ini, kata Iwan, sudah dimulai sejak akhir 2019. Tapi sempat berhenti lantaran ada pandemi virus corona lantaran ada pembatasan jam tugas. Tapi, kini dengan cara ’recording’ Kabare Desa kembali siar dua kali dalam sehari yakni pukul 10.00 WIB dan pukul 22.00 WIB.
KLIK DI BAWAH
https://www.facebook.com/iwansiswoyo/posts/10217828965335678