BAGI SEBAGIAN ORANG rumah adalah tempat tinggal paling nyaman dan spesial. Tapi bagiku rumah adalah seperti sekolah. Dan buat mantan siswa badung rebelius sepertiku, sekolah bukanlah tempat ideal untuk belajar, melainkan tempat membosankan yang too much aturan. Selalu ingin cepat-cepat pulang dari sekolah, itulah aku dulu. Toh belajar nggak hanya di sekolah. Jujur saja, kalau bukan karena butuh ijazah, aku enggak butuh sekolah. Selain karena cintaku pada orangtua tentunya.
Bertahun-tahun setelah lulus, yang menggantikan posisi sekolah seperti itu adalah rumah. Banyak sekali aturan di rumah. Enggak ada tempat privasi di rumahku. Buatku, tempat privasi itu sangat penting. Hanya di tempat-tempat privatlah aku bisa mengekspresikan diri secara leluasa. Sampailah akhirnya aku memutuskan untuk ngekos.
Bagi sebagian orang juga kos adalah rumah kedua alias tempat tinggal nomor dua setelah rumah. Tapi bagiku kos adalah rumah atau tempat tinggal utama. Karena hanya di kamar kos lah aku bebas mau ngapain saja. Mau pulang malam atau bahkan enggak pulang aku bisa. Mau selesai makan enggak langsung cuci piring, terserah aku. Mau kamar berantakan seperti kapal kena bom, suka-sukaku. Pokoknya no rule. Aturan yang ada adalah aturan yang kubuat sendiri untuk kujalani sendiri. Tapi yang terpenting it’s my safe place. Dengan demikian aku bisa mengembangkan diriku dengan baik dan nyaman seperti WFH (work from home), netflixan, baca buku, yoga, meditasi dan tentu saja beribadah. He he he.
Respon (1)