Keluarga di Rumah Garuda

Sumber: Dokumentasi

Perasaan senang dan sedih memang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Seperti penulis yang sedang menulis artikel ini pasti memiliki jalan hidup yang dapat terbilang rumit namun juga kerap kali menemui hal yang unik dan menarik.

Dapat diceritakan dari kisah nyata sang penulis yakni saat menempati Rumah Garuda. Memang kelihatannya sebagai rumah biasa dengan dekor yang sederhana dan sulit disebut sebagai rumah yang mewah dan megah. Namun jangan salah, di dalam rumah tersebut terdapat kebahagiaan yang tiada tara dan tidak dapat diperoleh penulis dari tempat lain.

Penulis mulai termotivasi dan suka menulis di artikel juga sejak bergabung di dalam keluarga Rumah Garuda pada 2021 silam. Dalam rumah tersebut, berkumpul para manusia yang memiliki pemikiran yang maju seperti sebut saja Kak Rian, Kak Mufid, Ka Naufal, Kak Tohir, Kak Budi, Kak Imam, Kak Alvain dan Kak Pravita.

Para rekan dan sahabat penulis itu di Rumah Garuda memiliki pemikiran yang unik-unik dan menarik. Pastinya setiap isi kepala tidak bisa disama ratakan alias memiliki tujuan, pemikiran, dan analisa yang berbeda-beda. Namun meski perbedaan itu nyata karena pasti ada, rekan-rekan di Rumah Garuda itu juga memiliki tujuan yang sama yakni hidup yang lebih baik dan mendapatkan pengalaman baru.

Baca Juga:  Menakar Jurnalisme Pustawakan

Ya, pastinya begitu. Tidak ada perkelahian, tidak ada selisih faham yang pasti karena semua rekan di Rumah Garuda memiliki pola fikir yang baik dan saling membantu.

Dulu, saat penulis masih baru bergabung ke Rumah Garuda, suasanya meriah karena pasti ramai dengan canda tawa. Seperti halnya ucapan “Ngopi gak ki?” itu pasti ada dalam setiap harinya.

Sumber: Dokumentasi

Pada hari-hari itu, suasana Rumah Garuda bak taman bermain bagi orang-orang yang bisa dianggap dewasa. Permainannya pun pasti berbeda dari permaianan anak-anak karena disana tidak ada ayunan, selurutan, bahkan kolam renang pun tidak ada. Yang ada hanya tumpukan buku miliki Kak Rian dan Kak Tohir yang menjadi teman bermain bagi rekan di Rumah Garuda.

Tumpukan buku tersebut memiliki berbagai tema dan judul yang menarik, membuat pembacanya pasti tidak akan bosan dan bahkan dapat bersenang-senang dan bermain-main dengan pikirannya.

Namun kemeriahan Rumah Garuda kini seakan tenggelam dengan berjalannya waktu. Kemeriahan yang sebelumnya penuh dengan tawa dan tangis kini seakan sunyi dan hanya suara kipas angin yang sudah mulai usang menjadi pemeriah suasana.

Baca Juga:  6 Cara Membuat Charger Baterai HP Sederhana, Sangat Mudah dan Simpel!

Canda tawa yang dulu ada kini kian luntur. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Salah satunya yakni karena rekan-rekan Rumah Garuda yang sudah mulai meninggalkan lokasi satu demi satu. Seperti Kak Rian yang kini sudah sukses menjemput masa depannya yang lebih baik, dan juga Kak Naufal yang juga melakukan langkah yang sama.

Meski memiliki suasana di dalam Rumah Garuda yang sangat berbeda dari apa yang dirasakan oleh penulis pada hari-hari pertama bergabung dengan masa sekarang, diluar itu, kita sebagai keluarga masih bisa saling bersama seperti di tempat warung kopi (jika tidak saling sibuk dengan kegiatannya masing-masing).

Namun nuansa kemeriahan, kesenangan, kesedihan, dan keseruan yang ada di dalam Rumah Garuda seakan telah hilang dimakan zaman. Ingin rasanya penulis mengajak semua orang yang terlibat di dalam kemeriahan Rumah Garuda kembali lagi dan tertawa tak kenal waktu lagi. Namun penulis juga sadar jika hal tersebut bisa terbilang mustahil. Penulis juga sudah menyesuaikan diri karena hidup ini memang kadang-kadang menipu seperti memberikan kebahagiaan sekejap mata dan diganti dengan kesendirian, kesepian dan akan larut dalam kesedihan.

Baca Juga:  Gangkecil.com Bertumbuh Menjadi Ruang Berbagi Cerita

Memang benar apa yang pernah didengar oleh penulis entah darimana penulis pun lupa. Namun pada intinya berkata begini “setiap keputusan pasti ada risiko, setiap keputusan pasti akan meninggalkan luka, setiap hal yang sudah kamu pilih akan meninggalkan bekas dan kenangan”. Sebab pada intinya apa pilihanmu hari ini akan membawa dirimu berada di masa depan.

Penulis hanya bisa memberikan doa kepada rekan-rekan yang kini telah berjuang untuk masa depan, berjuang untuk menjadi lebih baik agar dapat dimudahkan segala urusannya oleh Allah SWT. Mungkin jika punya waktu senggang, bisa untuk kembali ke Rumah Garuda untuk hanya sekedar menyapa atau baiknya bercanda tawa seperti dahulu kala.

Oh ya, kurang afdhol jika saya tidak memperkenalkan diri. Saya Indika Fahrul hikami yang merupakan lulusan dari Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri pada tahun 2022 lalu. Bersama tim, saya menglola Huluhilir.com. Di sini penulis mencoba memberikan kebahagiaan kepada orang lain dengan membagikan artikel yang lucu dan menghibur. Salam!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *