Ketika Lagu Duka Payung Teduh Tanpa Suara Is

foto: youtube

Nopember 2017 lalu, Mohammad Istiqamah Djamad atau biasa dikenal dengan nama Is, menyatakan hengkang dari Payung Teduh, grup musik yang sangat sukses dengan lagu “Akad”. Is hanya sampai Desember 2017 saja, dan setelah itu ia berkarier sendiri. Selain Is, awal 2018 Comi salah satu personil lain juga keluar. Praktis tinggal Cito dan Ivan yang menggawangi Payung Teduh.

Para penggemarnya pun menunggu-nunggu bagaimana keberlanjutan Payung Teduh dengan dua personil yang tersisa. Apalagi waktu “jeda” Payung Teduh tanpa lagu baru cukup lama. Hingga akhirnya Vito dan Ivan meluncurkan single barunya berjudul “Lagu Duka”. Tentu tak ada suara Is dalam single baru yang diliris pada 3 Agustus 2018 di chanel Youtube Payung Teduh Oficial. Suara di Lagu Duka milik Ivan.

Lagu Duka langsung mendapat banyak komentar dari penggemar Payung Teduh. Ada yang membanding-bandingkan dengan Payung Teduh saat Is sebagai vokalis. Ada yang lebih menyukai suara Is, tapi ada juga yang menyukai suara Ivan. Tapi ada yang berpendapat perubahan tidak perlu dibanding-bandingkan, karena dua vokalis tentu saja berbeda karakter. Namun hampir semua satu pendapat bahwa Payung Teduh tetap eksis dengan formasi baru. Lagu Duka mendapat sambutan hangat.

Dengan formasi hanya dua orang, Ivan dan Cito berusaha berbagi peran. Ivan berposisi sebagai vokal, bermain gitar, dan sesekali bermain terompet. Sedang Cito bereksperimen dengan drum dan bass. Lagu Duka diciptakan oleh Ivan dengan bantuan Catur Ari Wibowo dalam hal lirik. Lagu Duka masih mengandalkan sebuah cerita dengan lirik yang puitis.

Aku tak ingin duka/ Melanda wajah-wajah memuram / Aku tak ingin membuat / Kekisruhan di tempat ku bermain / Aku hanya ingin / Menyebarkan rasa bahagia / Dan kegembiraan untuk siapapun / Tapi semua keinginanku hilang / Luka menghampiri, bahagia menjauh / Tapi semua keinginanku hilang / Luka menghampiri, bahagia menjauh

Aku tak ingin duka / Melanda wajah-wajah memuram / Aku tak ingin membuat / Kekisruhan di tempat ku bermain / Aku hanya ingin / Menyebarkan rasa bahagia /Dan kegembiraan untuk siapapun / Tapi semua keinginanku hilang / Luka menghampiri, bahagia menjauh / Tapi semua keinginanku hilang / Luka menghampiri, bahagia menjauh / Tapi semua keinginanku hilang / Luka menghampiri,bahagia menjauh / Tpi semua keinginanku hilang / Luka menghampiri, bahagia menjauh

Aku tak ingin duka / Melanda wajah / Wajah memuram / Aku tak ingin membuat kekisruhan di tempatku bermain /

Jika kita amati lirik lagu di atas, Payung Teduh beberapa kali mengulang “Luka Menghampiri, Bahagia Menjauh”. Sehingga lagu ini benar-benar milik orang-orang yang sedang berduka. Penggemarnya pasti baper mendengar Lagu Duka ini. Namun, Payung Teduh seakan tak hendak larut dalam duka. Karena lagu di tutup dengan Aku tak ingin duka / Melanda wajah / Wajah memuram / Aku tak ingin membuat kekisruhan di tempatku bermain.

Lalu kemana Is? Usai hengkang dari Payung Teduh, Is dan Comi membikin grup musik bernama Pusakata. Dan April 2018, Pusakata merilis single baru berjudul “Kehabisan Kata” di bawah label musik My Music Record dan berkolaborasi dengan The Panganans. Lirik lagunya juga puitis namun tidak mendayu-dayu, melainkan lebih dinamis.

Begini lirik Kehabisan Kata:

Sore ini kita menunggui senja /  Kopi dan teh beradu di atas meja

Banyak percakapan di luar sana / Kita berdua entah ini kemana

Mungkin senja tadi adalah peta / Tersusun rapi dalam kata

Sebuah cerita yang harus di tunda /Sungguh kita harus menunda /Sebuah kalimat yang tak kunjung usai / Kita pun kehabisan kata / Kita kehabisan kata-kata / Kita pun kehabisan kata

Anda pecinta Payung Teduh yang dulu? Bagaimana dengan Pusakata dan Payung Teduh kini? Mari menikmati karya hebat dari mereka-mereka.

Baca Juga:  Bashoka, dari Ceracau hingga Ungkapan Cinta

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *