“Saya tidak mengerti, mengapa dimas Sunan Kalijogo menggunakan ini? Apa ini ajaran Islam?!”, protes Sunan Giri ketika delapan Wali sedang berkumpul.
“Saya pun tidak mengerti, mengapa Kanjeng Sunan Giri baru mempersoalkannya sekarang? Justru pada saat memperingati seratus hari wafatnya Kanjeng Sunan Ampel. Kenapa tidak dulu-dulu?”, tanya balik Sunan kalijaga.
“Yah, karena baru sekarang ini kita berkumpul, tanpa ada orang lain di antara kita. Kenapa dimas menggunakan kemenyan, bunga-bungaan, dan lain-lain ini?”
“Bukankah Rosul menganjurkan agar kita selalu rapi, bersih, dan menggunakan wangi-wangian?”
“Setiap sholat Jumat pun kita dianjurkan menggunakan wangi-wangian. Apakah sholat Jumat itu bukan ibadah?” tanya Sunan Gunung Jati bermaksud sependapat dengan Sunan Kalijaga.
“Tapi Sunan Kali membakarnya saat peringatan akan dimulai. Saat membaca doa,” potong Sunan Kudus yang lebih sependapat dengan Sunan Giri.
“Sholat Jumat itu bukan hanya berdoa. Tapi juga menghadap Allah.” tegas Sunan Gunung Jati.