Story  

KKN Unugiri Kelompok 37 Kembangkan Alat Pertanian Tepat Guna Bagi Petani di Sukosewu

Penyerahan alat penabur pupuk sederhana oleh DPL dan Ketua Kelompok Tani

Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 37 Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) mengembangkan program di sektor pertanian Desa Tegalkodo Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro. Pada Selasa, (08/08/2023) pukul 19.00 WIB kegiatan berlangsung di rumah Bendahara Kelompok Tani.

Banyaknya jumlah masyarakat Desa Tegalkodo, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro yang berprofesi sebagai petani, menggugah mahasiswa untuk mengembangkan program di sektor pertanian. Selain itu hal ini juga didasari oleh adanya dukungan dari kepala desa atas program yang dilakukan dibidang pertanian untuk menyongsong Smart village.

Dengan adanya pembuatan alat penabur pupuk sederhana ini dapat meminimalisir cedera punggung. Ditunjang dengan beberapa mahasiswa yang berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) sehingga mampu menyerasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah untuk direalisasikan di tengah-tengah masyarakat terutama dalam hal perakitan alat.

Baca Juga:  Ramadhan dan Tahun-tahun Penuh Ketakutan

Ketua KKN kelompok 37, Deni Ferdian Saputra, menyampaikan besarnya potensi dalam bidang pertanian yang bisa dikembangkan di Desa Tegalkodo, awalnya dilakukan observasi di persawahan dan berbincang-bincang dengan para petani untuk memetakan dan menentukan kegiatan. Dari kegiatan tersebut diperoleh ide dan gagasan dalam pembuatan alat yang diharapkan dapat membantu para petani dalam meminimalisir cedera punggung sehingga mendapatkan kemudahan dan hasil panen yang memuaskan.

KKN Unugiri Kelompok 37 Desa Tegalkodo

Pak Anshori selaku ketua kelompok tani mengyampaikan konstribusi mahasiswa KKN Unugiri sangat membantu masyarakat di Desa Tegalkodo terutama sebagai terobosan baru dalam teknologi pertanian. Kehadiran mahasiswa menjadi pemicu semangat masyarakat untuk lebih giat mengelola lahan pertanian dengan alat yang lebih modern.

“Mahasiswa mampu berbaur dengan baik dan mengembangkan berbagai kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat. Sebaliknya banyak kegiatan desa juga melibatkan peran mahasiswa di dalamnya, dengan adanya mahasiswa yang kuliah diharapkan dapat membuat trobosan baru seperti ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Berwisata Itu Bahagia Bersama Keluarga Naik Harya Pethak

Selain itu Kepala Desa Tegalkodo, Tommy Listiono dalam sambutannya menyampaikan praktik yang dilakukan bisa dipahami agar dapat dibawa ke kehidupan sehari-hari karena dengan biaya yang minim bisa mendapatkan hasil yang bagus.

“Praktik yang dilakukan bisa dicermati dan dipahami sehingga dapat dibawa ke kehidupan sehari-hari, kita bisa berikhtiar dengan biaya yang minim seperti ini namun bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Jika prospek bagus dan berhasil alat ini dapat dipasarkan ke bumdes oleh kelompok tani, karena 90% warga kita para petani atau buruh tani,” jelasnya.

Sedangkan salah satu anggota kelompok tani menambahkan, bahwa apa yang dilakukan mahasiswa KKN merupakan realisasi bentuk pengabdian kepada masyarakat. Semua kegiatan yang dilakukan mahasiswa di lapangan diharapkan mampu menghadirkan perubahan dan pembaharuan pengetahuan bagi masyarakat.

Baca Juga:  Jepang

“Inilah salah satu peran perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,” terangnya.

Penulis : KKN Kelompok 37 Unugiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *