Diurna  

Komunikasi Massa dan Masyarakat Digital

Sumber: Pixabay

Tulisan ini merupakan ringkasan materi yang disampaikan oleh Ahmad Taufiq, dosen Fisip Universitas Bojonegoro (Unigoro) saat diundang di Sekolah Jurnalistik Sosrodilogo (SJS) #2 pada Kamis 3 Februari 2022 dengan tema Komunikasi Massa dan Masyarakat Digital.  Tulisan disarikan/ditulis ulang oleh Eke Wahyu Ningsih. 

***

Dalam materi komunikasi massa dan masyarakat digital terdapat 3 hal yang dipelajari yaitu
– Komunikasi massa
– Literasi media
– Masyarakat digital

Komunikasi

Pengertian dari komunikasi sendiri yaitu komunikasi akan terjadi apabila ada kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan. Antar komunikan dan komunikator memiliki kesamaan pengertian antar suatu pesan. Jika salah satu tidak memahami maka komunikasi tidak berjalan.

Tatanan Komunikasi

– Komunikasi intrapersonal (dalam diri) yaitu komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri seperti berfikir
– Komunikasi interpersonal (pihak lain) yaitu komunikasi dengan 2 orang atau lebih
– Komunikasi kelompok yaitu komunikasi yang dilakukan dengan suatu kelompok, kelompok kecil maupun kelompok besar
– Komunikasi organisasi yaitu suatu komunikasi dalam organisasi pemerintahan, partai, ormas dll yang biasanya menginformasikan suatu berita melalui bidang humas disetiap organisasi
– Komunikasi massa

Baca Juga:  Soal Publisher Right di Indonesia, Ini Beda Sikap AMSI dan SMSI

Komunikasi Massa

Komunikasi massa yaitu suatu komunikasi yang memproduksi suatu pesan dan disebarluaskan melalui media massa. Dalam komunikasi massa terdapat 3 hal pokok yang harus dilakukan yaitu:

– How to get (bagaimana mendapatkan), yaitu bagaimana cara dalam mencari suatu berita, biasanya berisi tentang trik-trik yang berhubungan dengan berita

– How to write (bagaimana menulis berita) yaitu bagaimana cara menulis berita dengan baik dan sesuai dengan jenis berita tersebut.

– How to performance (bagaimana menampilkan) yaitu bagaimana cara menampilkan atau memproduksi berita tersebut seperti contohnya saat mengolah suatu berita, menata letak layout berita agar mudah dibaca oleh pembaca

Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik yaitu:
– Pesan yang diolah diproduksi oleh organisasi yang kompleks seperti Jawa Pos
– Media bagi pesan-pesan duplikasi yang akurat
– Pesan didistribsikan untuk audiens yang besar dan dalam waktu yang bersamaan
Menurut David K. Berlo terdapat model komunilkasi massa yaitu model SMCR yaitu:
– Source (komunikator) yaitu sumber dari sebuah informasi atau biasa disebut komunikator. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan
– Message (pesan) yaitu pesan apa yang disampaikan oleh komunikator
– Channel (media) yaitu media yang digunakan untuk menyebarkan pesan. Contoh dari media atau saluran komunikasi yaitu:
 Media cetak seperti koran, majalah, tabloid
 Radio
 Televisi
 Film
 Media online, konvergensi antara komunikasi, informai, dan teknologi melahirkan multimedia
 New media, media sosial yang berkarakter multimedia
– Receivers (penerima) yaitu orang yang menerima sebuah pesan

Baca Juga:  Komunitas Pers Minta Kapolri Cabut Pasal 2d dalam Maklumatnya

Masyarakat Digital

Masyarakat digital adalah masyarakat yang identik dengan corak berinteraksi menggunakan teknologi digital. Masyarakat digital bukan sekadar pengguna gawai, ia juga bereksistensi. Eksistensinya ditentukan oleh tindakan digital yakni uploading, chatting, posting dan seterusnya.

Tahapan masyarakat digital

Ada tiga tahapan masyarakat digital yaitu
– Digital citizenship yaitu pengguna perangkat digital yang digunakan untuk pelayanan publik yang berkaitan dengan pemerintahan (e-gov)
– Digital lifestyle yaitu pengguna perangkat digital yang digunakan untuk hidup berkomunikasi dan beinteraksi ke sesama pengguna.
– Digital commerce yaitu pengguna perangkat digital dalam aktivitas ekonomi khususnya perdagangan

Baca Juga:  Membuat Pestisida Nabati untuk Pertanian Bareng Mahasiswi KKN IAI Al-Hikmah Tuban

Meskipun jaman sudah maju dan sudah termasuk di era digitalisasi realita masyarakat digital masih buruk seperti keterbatasan skill dalam penguasaan media digital yang berdampak seperti hoax, penipuan dan tindakan kriminal lain. Selain itu tersandung etika dan hukum, keterbatasan pemahaman akan norma-norma interaksi berdampak permasalaan etika dan hukum. Dan konfil sosial, keterbatasan pemahaman media digital dapat berdampak masalah sosial misal konflik ujaran kebencian, SARA dll. Sebagai masyarakat digital kita harus menguasi 4 pilar skill yaitu digital skills, digital cultural, digital safety dan digital ethics.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *