Kopi Kemarin Diminum Hari Ini

Sumber: PIxabay

Banyak cara orang menikmati kopi. Lain ladang lain belalang. Artinya cara orang mengakrabi kopi, tidak selalu sama. Saya suka kopi robusta, sedang ada teman saya yang suka banget kopi arabica. Saya suka kopi setengah pahit setengah manis, tapi ada teman saya kopi tanpa gula.

Tapi begini. Saya pengen berbagi cerita tentang kopi. Tentu ini cerita tidak penting. Karena tidak menyangkut isu SARA atau semacamnya.

Saya minum kopi sejak kecil. Saya ingat, ibu saya sering menggoreng kopi dicampur beras dan irisan kelapa. Dan itu jam-jam menyebalkan, karena sering diminta membantu menggoreng. Masalahnya menggoreng kopi tangan tak boleh berhenti. Biar matang merata. Aroma kopi di atas penggorengan sungguh tiada duanya.

Baca Juga:  Ngopi Dulu Yuk!

Saat kopi sudah jadi bubuk, saya ambil lepek atau wadah kecil. Saya ambil bubuk kopi dan gula pasir. Saya campur. Dan hmm, langsung dimakan. Rasanya mantab banget. Saya tidak tahu darimana kebiasaan itu, tapi tiap kali ibu saya menggoreng kopi, maka saat-saat menikmati bubuk kopi dan gula itu jadi momen ditunggu-tunggu.

Kini, setelah berpuluh-puluh tahun (usia saya 40 tahun), kopi masih menjadi keseharian. Kini saya tinggal bersama istri, anak-anak, adik dan bapak mertua. Di rumah, saya dan bapak yang minum kopi. Jadi, sudah seperti ‘upacara rutin’, tiap pagi menjelang siang, istri saya membikin kopi dua gelas. Satu untuk bapak, satu untuk saya.

Baca Juga:  Gulai Cumi Isi Tahu dengan Aroma Rempah-Rempah yang Menggugah Selera: Hidangan Lezat dengan Langkah yang Mudah

Awalnya saya minum kopi seperti biasa. Usai dibikinkan, saya seruput dan satu jam habis. Tapi akhir-akhir ini saya mengikuti kebiasaan bapak. Segelas kopi diminum sedikit demi sedikit. Segelas kopi itu akan bertahan hingga keesokan harinya. Usai subuh, kopi bikinan kemarin diseruput lagi. Enak? Tentu saja. Mungkin karena sudah biasa. Kopi kemarin diminum hari ini.

Menjelang siang kopi habis. Dan istri saya membikin kopi dua gelas lagi. Satu untuk bapak, satu untuk saya. Maka jika ada tamu ke rumah saya siang hari, maka istri saya akan bikin kopi sesuai jumlah tamu. Dan kopi saya tetap dikeluarkan, tapi terkadang tinggal separuh.

Baca Juga:  Cara Menyimpan Daging Sapi yang Benar Agar Awet Segar

Kalau kopimu bagaimana? (bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *