Story  

Masjid Agung Baitunnur Blora, Masjid Tua Berdiri Tahun 1774

Foto: Dokumen Keluarga RM Tejonoto Kusumaningrat
“WA’AWWALU bisaain hadzal babu yauma al isnain fi syahris sawwal wafii sanatil wawu waiddatu hijratun nabi Shallahu ‘alaihi wasallam alfu wasittaani wakhomsa wasittuuna sanah.”

 

Tulisan dengan huruf Arab berbunyi seperti di atas ini dapat dijumpai di lembaran arsip keluarga RM Tejonoto Kusumaningrat yang tersimpan dalam perpustakaan keluarga. Dapat diterjemahkan sebagai berikut: Mulai berdirinya koi di hari Senin di tahun wawu Hijrah Nabi 1265. Dalam tahun Jawa 1775 dan tahun Walanda 1846. Inilah tahun pemugaran pertama dari Masjid Baitunnur yang dicatat dalam arsip sejarah.

Baca Juga:  Bodjonegoro Tahun 1948 - 1949

Tulisan arab itu juga dapat ditemui di atas koi gapura di serambi depan tiang gapura masjid yang bertanda dengan sengkala. Sengkala adalah angka tahun yang disimbolkan dengan kata-kata, gambar, atau benda. Tahun pendirian masjid ditandai dengan sengkala Catur Ing Pandhita Sabdaning Ratu yang artinya 1774.

Masjid ini didirikan pertama kali oleh Raden Tumenggung (RT) Jayeng Tirtonoto pada tahun 1774. RT Jayeng Tirtonoto memerintah Kabupaten Blora di bawah Kasunanan Surakarta dari tahun 1762 hingga tahun 1782. Tahun 1768 Blora Timur dan Barat disatukan oleh Susuhunan Pakubuwono III sehingga wilayah kekuasaan RT Jayeng Tirtonoto semakin luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *