Story  

Menjalani Normal Baru di Jakarta

Dita Hanna Farida duduk paling depan (kanan)

CERITA DARI RANTAU – Sudah dua minggu kembali ngantor (di Jakarta) seperti biasa. Meski jadwalnya diatur dengan pola sehari masuk dan sehari WFH (Work From Home – kerja dari rumah) namun kebijakan dibukanya kantor membuat banyak teman menjadi happy. Sesuatu yang dulu tampaknya hal yang biasa, masuk kantor, sekarang menjadi hal yang menyenangkan.

Dan benarlah kata-kata bijak itu: “Sesuatu akan tampak berharga, setelah kehilangan”. Aktifitas ngantor yang dulunya terkesan hanya menjalani hari-hari kerja sembari menunggu weekend, kini tampak begitu menyenangkan. Malah banyak teman yang mengaku kangen ngantor, katanya.

Kemacetan parah Jakarta yang dulu hampir selalu menghiasi percakapan sehari-hari di kantor, kini tampak seperti dongeng masa lalu. Namun, kondisi ini tentu tidak merata. Karena masih banyak kawasan pemukiman yang masih tetap ramai dan padat seperti biasa.

Ya, semenjak PSBB berlangsung, Jakarta hingga kini masih begitu lengang, kecuali di jam pulang kantor yang saat ini mulai padat lagi. Jakarta yang saya maksud di sini adalah kondisi sepi yang masih terlihat di jalan-jalan protokol yang melewati kawasan-kawasan perkantoran. Termasuk jalanan menuju kantor saya yang terletak di Jl. H.R. Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan. Kantor yang sudah menjadi rumah kedua sejak 8 tahun terakhir ini resmi beroperasi secara normal kembali sejak awal Juni kemarin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *