Manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup
***
Harapan adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, tetapi diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.
Pada praktiknya, banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan “berpikir positif” yang merupakan salah satu cara terapi atau proses sistematis dalam psikologi untuk meninggalkan “pikiran negatif” atau “berpikir pesimis”.
Manusia hidup tentunya memiliki harapan. Sejak dilahirkan saja harapan itu sudah diwakilkan dalam doa kedua orang tua. “Semoga anak saya kelak menjadi anak yang sholeh/sholeha, berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi Nusa dan Bangsa”. Nah, harapan adalah hal dasar dalam sebuah kehidupan.
Tak ada manusia di dunia ini yang tidak memiliki harapan. Kecuali, mereka yang tak memiliki akal sehat atau mereka yang dalam gangguan jiwa. “Manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup” tutur Ega Wahyu Mahardika. Kira-kira begitulah pandangan teman saya tentang sebuah harapan.
Harapan adalah sebuah kata yang sederhana. Namun, dari kata sederhana akan menimbulkan sebuah motivasi dari diri kita untuk menggapai apa yang kita inginkan. Dengan harapan akan terus membuat kita selalu bergerak.
Harapan dapat membuat mimpi kita akan terus terjaga. Tentu tak hanya sekedar berharap. Kita wajib bergerak untuk mewujudkan mimpi yang kita harap-harapkan agar menjadi sebuah kenyataan. Tak ada sedikitpun kerugian untuk kita terus merawat sebuah harapan. Toh berharap tidak dikenai biaya kan? Hehe.
Harapan bisa dikatakan adalah salah satu kunci untuk tidak menyerah dalam sebuah keadaan. Mungkin sedikit cerita untuk menggambarkan bahwa harapan itu adalah hal yang nyata.
Ilustrasi merawat harapan
Sekedar ilustrasi. Dalam pertandingan sepak bola antara Barcelona vs PSG di babak 16 besar Liga Champions 2016/17. Pertandingan hebat tersebut dikenal dengan sebutan “La Remontada”.
Ketika itu Barcelona harus bertandang ke markas PSG dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Celakanya Barcelona harus kalah telak 4-0 dari PSG yang tentu mengecilkan harapan para pendukung fans Barcelona dan penggemar sepak bola.
Peluang Barcelona bisa dikatakan hanya 1 persen untuk lolos ke babak berikutnya, menginggat Barcelona harus menang 5 gol tanpa balas. Meski, leg kedua bermain di markas Barcelona.
Namun, takdir berkata lain. Barcelona ternyata mampu membalikkan keadaan di leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2016/17. Barcelona mampu mengalahkan PSG dengan skor 6-1 dengan aktor kemenangan Sergio Roberto yang berhasil menciptakan gol keenam untuk Barcelona.
Para penggemar bersorak histeris merayakan gol kemenangan tersebut. Subuah misi yang hampir mustahil dilakukan. Namun, Barcelona mampu menjawab harapan dan kekhawatiran para fans di pertandingan tersebut. Pemain, official tim, para penggemar larut dalam keharuan tersebut.
Nah, itu adalah salah satu bukti bahwa harapan itu bisa menjadi sebuah hal yang nyata. Selama kita tetap merawat dan bekerja keras untuk mewujudkan harapan tersebut.
Hal yang perlu digarisbawahi adalah setiap harapan harus diimbangi dengan kerja keras. Keduanya harus berjalan dengan seimbang, tidak kurang tidak lebih. Jika kita hanya sekedar berharapa saja, sampai kapanpun sesuatu yang kita harapkan tidak akan tercapai.
Tetap berpikir positif, semoga apa yang kita harap-harapkan segera tercapai dengan kerja keras dan doa secara konsisten.