Story  

Ngaostik 4, Dendangkan Kasih Berlipat-lipat

Ngaostik 4 sebentar lagi dihelat. Kegiatan biasa-biasa saja yang sangat jauh dari istilah luar biasa ini, kembali membuktikan jika kebersamaan selalu bisa menjadi pemicu lahirnya kekuatan untuk berani bergerak dan mengombak.

Ngaostik 4 menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya dalam sejarah pergerakan Ngaostik, acara ini diselenggarakan di ruang indoor dengan dinding dan peredam suara yang hangat. Sejak Ngaostik 1, 2, 2.5, hingga 3; semuanya diselenggarakan di ruang outdoor. Di Ngaostik 4 ini, kegiatan dihelat di ruang hangat.

Tapi, jangan sekalipun berfikir jika dengan suasana dan lokasi yang berbeda bakal berdampak pada penyajian acara Ngaostik. Tidak. Ngaostik tidak akan pernah berubah dalam hal kesederhanaan dan ke-apa-ada-an-nya. Ngaostik tetap sama. Sama-sama gratis dan tidak dipungut biaya.

Baca Juga:  Botol Bekas dan Kebahagiaan

Jangankan di hotel mewah seperti yang tertera pada pamflet, di ruang outdoor dengan serbuan hujan dan tikaman dingin yang membabi-buta saja Ngaostik tetap berjalan. Itu artinya Ngaostik tidak memandang tempat: Ngaostik bisa berada di mana-mana.

Karena Ngaostik 4 jatuh di bulan Februari yang konon identik dengan bulan kasih sayang, “Mendendangkan Roman” disepakati kru Ngaostik untuk dijadikan tema. Artinya, sajian musik dan pembacaan puisi berkutat seputar kasih dan cinta.

Baca Juga:  Jika Hujan Datang, Apa yang Kau Kenang?

Puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar, dan Subagio Sastrowardoyo bakal dikemas dan disajikan dengan cara yang agak berbeda dari pembacaan biasa. Mulai dari puisisasi musik hingga musikalisasi puisinya.

Ngaostik menghadirkan nuansa urban kosmopolis, seperti saat kamu bercerita tentang pembacaan sebuah buku kepada temanmu, atau seperti saat kamu bercerita tentang kisah sebuah film kepada kawanmu. Ngaostik tidak menawarkan apa-apa, hanya berbagi teduh di tengah belantara benci yang membabi-buta.

Tidak ada ekspektasi apapun dari terselenggaranya Ngaostik. Ada atau tidak adanya pengunjung bukan menjadi hal penting bagi kru Ngaostik. Sebab Ngaostik dijalankan bukan karena target beban kerja, melainkan rasa riang dan suka-suka.

Baca Juga:  Ngaostik 7, Gelak Haru dan Kenangan yang Menggebu

Besok Sabtu, 10 Februari, pukul 20.00 sampai selesai, bertempat di Kundika Lounge Aston Hotel Bojonegoro; kamu boleh datang bersama teman, keluarga, gebetan, atau hanya sendirian. Bahkan, kamu juga boleh tidak datang, dan itu golongan orang yang merugi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *