Di DUNIA INI sudah banyak sekali perdebatan baik yang penting maupun gak penting dalam banyak bidang. Di bidang kuliner, aku juga sering kali mendengar perdebatan tak penting misalnya cara makan bubur antara diaduk vs. bubur tidak diaduk, cara makan soto antara nasi langsung dicampur dengan kuah soto vs. nasi dipisah. Tidak hanya itu, perdebatan mengenai mie instan antar merek juga menjadi topik pembahasan netizen di media sosial. Beberapa penyuka Indomie akan mati-matian membela mie favoritnya dan mencemooh merek lain. Beberapa orang juga akan membela merek mie Sedaap yang katanya rasanya lebih mantap daripada rasa Indomie.
Sepertinya itu semua perdebatan yang tak penting dan menyebalkan, akan tetapi seru juga kalau dipikir-pikir. Nah kali ini aku ingin menuliskan pendapatku tentang ayam goreng dari restoran cepat saji terkenal yang selama ini sering aku makan. Kali ini merek ayam yang akan aku bandingkan berasal dari restoran cepat saji yaitu Mc Donald’s (McD), KFC, dan A&W. Dari ketiga merek dagang asal Amerika itu manakah yang lebih enak?
Di Surabaya, terdapat banyak restoran ayam goreng yang berasal dari Amerika. Jika aku menyebut dan mencicipi semuanya, mungkin akan membuat dompetku boros. Mengapa aku memilih 3 merek yang sudah ku sebutkan di awal tadi? Ya, karena restoran-restoran tersebut memiliki banyak cabang di Surabaya dan mudah kutemui di pinggir jalan, tanpa perlu aku harus masuk mall dan membayar parkir.
Oke, yang pertama akan aku bahas adalah menu makanan. Meskipun ketiganya adalah restoran ayam goreng, tapi ketiga restoran ini punya banyak menu makanan lain, seperti burger, waffle, ice cream, minuman bersoda, kentang goreng, dan masih banyak lagi. Sebagai pecinta ice cream, aku lebih memilih McD daripada yang lain. Di McD, setiap beberapa bulan sekali rasa ice creamnya akan diperbaharui, ada banyak rasa ice cream yang disuguhkan di Mcd, dengan harga mulai dari 5 ribu saja kalian bisa mencoba ice cream dengan tekstur yang lembut, manis, dan enak. Kemudian ada burger yang variasinya banyak. Ada burger daging sapi, ayam, dan ikan sekalipun. Bahkan beberapa kali McD pernah mengeluarkan rasa burger yang menurutku unik, seperti rasa rendang. Bisa dibayangkan biasanya makan rendang pakai nasi, tapi di McD kita bisa makan rendang dengan roti. Tidak hanya varian burger saja, McD sering mengeluarkan menu-menu yang selalu baru, seperti nasi uduk, ayam saus gulai, dan bubur ayam. Semua itu tentu hanya ada di McD Indonesia saja, dan tentu juga tidak ada di KFC dan A&W. Di KFC dan A&W, hampir menu mereka dari dulu sampai sekarang hanya itu-itu saja. KFC yang punya jargon “Jagonya Ayam” memiliki menu andalan ayam yang tidak dimiliki oleh tempat lain. Mereka punya dua jenis ayam goreng, yaitu Original dan Krispy. Tentu menu ini memiliki daya tarik sendiri bagi setiap pelanggan. Ada beberapa orang yang suka kulit ayam tebal yang kriuk, mereka bisa memilih varian crispy, sementara yang suka kulit ayam kriuknya tipis akan memilih Original. Untuk ice cream dan minuman, KFC jarang memperbarui menu mereka. Setauku ada menu minuman KFC yang sampai sekarang disukai banyak orang, yaitu mocca float, sebuah minuman yang mirip dengan es kopi rasa mocca dengan topping es krim di atasnya. Menu ini tidak pernah kehilangan pelanggan setia. Selebihnya, menu KFC yang aku tahu hanya itu-itu saja. Memang signature resto ini adalah di ayamnya.
Tampilan tiga ayam goreng merek McD, KFC dan A&W. Semua enak tetapi selalu ada yang terenak. Sayang satupun dari ketiga merek ini gak ada di Bojonegoro.
Oke, sekarang aku akan pindah ke restoran fast food A&W. Dari aku kecil sampai sekarang, aku belum tahu apa kepanjangan A&W, yang aku ingat dan masih teringat di otakku sampai sekarang. Restoran ini cukup mahal jika dibandingkan dengan kedua restoran ayam goreng sebelumnya. Menu makanan di sini juga seperti kedua restoran sebelumnya. A&W menjual burger, kentang goreng, dan es krim. Yang membedakan A&W dari Kfc dan McD adalah A&W memiliki menu makanan waffle. Ini adalah menu makanan penutup yang cocok setelah makan ayam goreng, dengan roti yang empuk dan manis, ditambah sirup mentega atau topping es krim yang bisa disesuaikan dengan harga kantongmu. Dari menu minuman, A&W memiliki minuman signature tersendiri, yaitu Root beer. Aku tidak suka dengan rasanya, yang menurutku agak aneh. Untuk minuman selain Root beer, A&W pernah memiliki menu milkshake yang enak, tetapi sepertinya sekarang sudah tidak ada lagi. Untuk es krim, A&W juga lebih beragam daripada Kfc. Restoran ini memiliki jenis es krim sundae dan cone, dan rasanya sering berganti-ganti. Pernah ada es krim mangga dan banana berries, tapi sepertinya menu itu sudah tidak ada lagi.
Oke, sekarang masuk ke dalam rasa ayam gorengnya. Aku memilih A&W dalam “battle” ayam goreng kali ini. Dari luar, warna ayam gorengnya benar-benar emas keemasan, rasa bumbunya meresap sampai ke daging, empuk, dan aku merasa ada resep rahasia yang sulit untuk bisa dicontoh oleh siapapun dan ayam manapun. Sayangnya, dari dulu aku tidak pernah merasa dekat dengan restoran ini karena menurutku untuk satu paket nasi panas dan ayam goreng, harga A&W tergolong mahal, dengan satu porsi nasi dan ayam goreng saja harganya 50 ribuan. Maka dari itu, aku jarang sekali membeli atau hanya sekedar nongkrong di A&W.
Peringkat selanjutnya adalah rasa ayam goreng favoritku dari McD. Aku adalah penggemar restoran ini, dulu saat zaman aku masih muda pengangguran, aku bisa setiap hari ke Mcd hanya untuk beli es krimnya saja seharga 5 ribuan, sambil streaming film, dan mengerjakan apa pun seharian di gerai McD. Selain itu, aku cukup familiar dengan menu-menu mereka karena sering membantu keponakanku. Ketika keponakanku susah makan, McD adalah senjata terakhir agar dia mau membuka mulutnya. Dengan lahap, keponakanku bisa menyantap makanannya hanya dalam hitungan menit. Hampir seminggu 2-3 kali aku dan keponakanku pesan paket panas dan aku selalu pesan es krimnya. Favorit es krimku yang sampai sekarang belum pernah membuatku bosan adalah McFlurry Oreo. Rasanya benar-benar tidak membuatku bosan. Meskipun sekarang banyak sekali varian rasa yang lain. Dari segi harga, 1 paket ayam dan nasi McD dibanderol dengan harga hanya 35 ribu, sungguh terjangkau sekali, dengan ayam berukuran besar dan kulit ayam yang kriuk dan sangat lezat.
Peringkat terakhir adalah KFC. Tidak tahu mengapa aku tidak terlalu suka dengan ayam KFC. Aku merasa ayam KFC itu rasanya seperti gosong terlalu overcooked saat menggoreng, dan saat kubedah, dagingnya berwarna hitam. Untuk menu lain seperti burger, es krim, pun aku juga tidak memiliki favorit di tempat ini. Ada satu minuman yang sebenarnya aku suka, tapi minuman ini sudah hilang dari menu, yaitu Lychee Float. Ini adalah minuman bersoda dari minuman Pepsi Blue ditambah dengan perasa leci dan topping es krim. Aku ingat sekali aku pernah meminumnya berkali-kali. Selain Lychee Float, aku adalah penggemar Bapak Kolonel Sanders. Setiap kali aku membaca biografinya, aku sangat kagum. Di usia yang sudah tidak muda, dia berhasil menemukan resep ayam goreng dan sukses membuka KFC di usia 65 tahun. Sampai hari ini, KFC memiliki lebih dari 200 gerai di seluruh Indonesia saja, belum lagi di seluruh dunia.
Itulah tadi pendapat ngawurku. Tentu saja kalian boleh tidak setuju dengan pendapatku, karena menurutku aktivitas makan itu seperti melihat cewek cantik, semuanya adalah relatif. Aku bisa saja bilang enak, tapi belum tentu enak juga untuk kalian. Sayangnya, ketiga restoran ayam goreng ini belum ada di Bojonegoro. Semoga ada orang kaya raya yang membaca tulisanku ini dan bisa membuka gerai salah satu dari ketiga merek besar asal Amerika ini di Bojonegoro. Hehe, ok itu saja. Lain kali aku akan cerita tentang makanan yang enak lainnya.
