Para santri Gubuk Taqrib terlihat guyub. Dalam rangka peringatan haul Sayidah Khodijah dan Sayidah Fatimah jatuh pada bulan ramadhan ini, pesantren terletak di Desa Sendangrejo Kecamatan Dander itu sengaja menghelat agenda tersebut pada 27 Mei 2018 ditujukan untuk syiar agama.
Kiai Kontemporer Bojonegoro, Su’udin Aziz menjelaskan, haul Sayidah Khodijah adalah agenda yang sering dilakukan Kanjeng Nabi. Dulu sewaktu Nabi masih hidup, kata dia, nabi sering menyembelih kambing dan membagi-bagikannya ke masyarakat. Agenda yang masih jarang dilakukan di Bojonegoro tersebut, memang dilakukan dan diniati untuk meneladani kebiasaan Nabi.
“Kalau nabi saja melakukannya, kenapa kita tidak. Jadi ini memang diniati sebagai syiar juga agar masyarakat tahu,” kata Kiai yang juga tokoh milenial di Gubuk Taqrib tersebut.
Pengasuh Gubuk Taqrib, Ahmad Roziqin menambahkan, dihelatnya agenda haul selain ditujukan untuk memperingati, juga syiar agar masyarakat tahu jika dua orang terkasih Nabi Muhammad wafat di bulan Ramadan.
“Kalau nabi saja memperingati, kenapa kita tidak,” kata Rozi
Dia menerangkan, Sayidah Khodijah (istri nabi) meninggal pada malam 11 ramadhan. Sedangkan Sayidah Fatimah (putri nabi) meninggal pada malam ke-3 ramadhan.
Agenda diikuti warga sekitar dan para santri itu memang hanya berkumpul, mauidhah hasanah dan berbuka bersama. Meski tidak menyebar undangan, jumlah peserta ikut sekitar 100 orang. Sebab, banyak warga berdatangan.
Rozi menambahkan, dengan menghelat haul, diharap masyarakat tahu bahwa pada bulan ramadhan ada haul penting. Yakni peringatan meninggalnya kekasih nabi Muhammad. Sebab, sampai saat ini memang haul tersebut jarang dilakukan.
“Harapannya agar masyarakat tahu jika ada haul penting di bulan ramadhan,” imbuh dia.