Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro menggelar acara peresmian gedung KH. Hasyim Asyari, Selasa (13/12/2022). Dalam acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ KH. Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya.
Setiba di lokasi, Gus Yahya disambut jajaran Rektorat Unugiri, PCNU Bojonegoro, dan para hadirin lainnya. Beliau langsung melakukan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti gedung KH. Hasyim Asy’ari Unugiri. Selanjutnya, acara digelar di auditorium KH. Hasyim Asy’ari lantai 3.
Rektor Unugiri KH. M. Jauharul Ma’arif menyampaikan laporan secara langsung di hadapan Ketua Umum PBNU.
“Alhamdulillah Unugiri saat ini menjadi perguruan tinggi terbesar di Bojonegoro, dari sisi jumlah fakultas, prodi, dan jumlah mahasiswa,” tutur Rektor.
Gus Arif, sapaan akrabnya, juga menambahkan bahwa Unugiri merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta di Bojonegoro yang memiliki Program Studi Magister. Selain itu rencana kedepannya Unugiri juga mendapat dorongan dari PBNU untuk mendirikan Fakultas Kedokteran.
Gus Yahya memberikan arahan secara langsung di hadapan jajaran civitas akademik dan para hadirin. Menurut Gus Yahya, pengembangan perguruan tinggi akan ditentukan keberhasilannya dari kemampuan untuk mensinergikan diri dengan pengembangan dinamika ekonomi di lingkungannya.
“Karena pada umumnya orang akan memasuki, mencari atau ikut serta dalam pendidikan tinggi seperti ini, ini sebagai upaya dilandasi oleh aspirasi untuk mengakses peluang-peluang ekonomi yang lebih baik,” ucap Gus Yahya.
Gus Yahya menambahkan, sebuah perguruan tinggi dapat berkembang, jika mampu menyediakan bekal bagi mahasiswanya dalam mengakses peluang ekonomi yang lebih baik. Hal ini harus disadari dan perlu mengerahkan sumber daya intelektual.
Dalam dinamika perkembangan ekonomi ini telah banyak mengalami perubahan yang membuat kita tidak lagi dapat berpikir tentang konstruksi ekonomi sebagaimana masa lalu.
“Sekarang ini ada kecenderungan digesernya model-model industri yang tadinya berbasis value added atau penambahan nilai atas sumber daya-sumber daya alam, sekarang cenderung bergerak lebih berbasis teknologi” sambung Gus Yahya.
Gus Yahya juga berharap kepada Unugiri kedepannya mampu menciptakan inisiatif dalam menghadapi tantangan masa depan. Beliau juga berpesan bahwa, tampaknya investasi teknologi itu jauh lebih penting daripada investasi insfrastruktur fisik.