Selamat Bekerja Bu Anna & Mas Wawan

Tanggal 24 September lalu, Anna Muawanah dan Budi Irawanto resmi pimpin Kabupaten Bojonegoro. Tentu saja ini bukan akhir perjuangan mereka setelah mampu merebut suara terbanyak dalam Pilkada 27 Juni silam. Karena saat ini adalah awal untuk merealisasikan semua janji-janji yang pernah mereka bikin.

Bu Anna dan Mas Wawan adalah pasangan yang dipilih rakyat Bojonegoro. Mereka adalah dua politisi yang memimpin Bojonegoro lima tahun ke depan. Itu artinya, mereka bukan lagi milik tim pemenangan atau parpol pengusung. Akan tetapi milik warga Bojonegoro sehingga harus mampu ‘ngayomi dan ngopeni’ semua warga Bojonegoro.

Ada 17 program yang dijanjikan Bu Anna-Mas Wawan dalam kampanyenya. Merealisasikan janji tentu lebih berat daripada membikin janji. Apalagi janji itu terbilang banyak dan dalam pelaksanaannya membutuhkan dana besar. Dan tentu saja dana APBD.

Baca Juga:  6 Cara Membuat Charger Baterai HP Sederhana, Sangat Mudah dan Simpel!

Kabupaten Bojonegoro punya sejarah panjang kemiskinan. Dengan sumber daya alam yang melimpah, masih menjadi pertanyaan besar kenapa Bojonegoro masih begini-begini saja? Daerah kaya, tapi warganya masih banyak yang miskin.

Ada beberapa tantangan Bojonegoro ke depan yang menurut kami perlu digarisbawahi. Yakni:

  1. Lawan Korupsi

Kasus korupsi di DPRD Malang menjadi pelajaran bagaimana pengelolaan uang negara oleh pemimpin di eksekutif maupun legislatif. Permainan dalam pengesahan APBD bisa jadi nggak hanya terjadi di Malang saja, tapi juga terjadi di hampir daerah, termasuk Bojonegoro. Berani nggak Bu Anna dan Mas Wawan memutus rantai korupsi tersebut? Jawabannya tidak ada kata lain, yakni harus bisa. Rakyat menunggu itu.

  1. Pengelolaan SDA

Di Bojonegoro sumber daya alam begitu melimpah. Minyak dan gas bumi sudah menjadi pengetahuan umum bagaimana Bojonegoro mengeruk dana dari sektor migas tersebut. Namun Bojonegoro harus juga mempu membangkitkan sektor lain agar tidak hanya bertumpu pada migas saja. Bojonegoro punya sejarah panjang dengan tembakau dan jati, dan Bu Anna-Mas Wawan harus mampu membangkitkan ekonomi non migas tersebut.

  1. Potensi Anak Muda
Baca Juga:  Korupsi Jamaah DPRD Kota Malang dan Bencana Nasional

Teknologi informasi mempunyai dampak, salah satunya pada kemampuan anak muda untuk menggerakkan ekonomi. Nah, kontribusi mereka perlu mendapat tempat yang lebih luas. Negara (Pemkab) harus hadir dan tidak hanya menyambut jika ada tangan dari bawah, tapi juga harus mampu menggerakkan. Bojonegoro dengan anak-anak muda kreatif akan maju lebih cepat.

  1. Berpijak pada Budaya Lokal

Bojonegoro mempunyai sejarah budaya yang panjang. Banyak buku yang mengulas hal tersebut. Pemerintahan yang sekarang harus mampu mengembangkan budaya lokal Bojonegoro agar menjadi kebanggaan warga. Ketika pengaruh budaya luar makin gencar, maka budaya lokal harus terus diperkokoh agar ada dialektika dan menjadi warga yang terbuka namun berkarakter. Jangan biarkan seniman dan intelektual Bojonegoro berjalan sendiri tanpa support pemerintah.

Baca Juga:  Swadaya Mandiri, Mahasiswa KKN Unugiri Gelar Lomba dan Nobar Film Perjuangan Kemerdekaan

 

Tentu saja banyak catatan untuk Bu Anna dan Mas Wawan. Maklum mereka adalah pemimpin baru sehingga wajar ada banyak harapan baru. Mereka harus mampu menjadi pemimpin istimewa di mata rakyat, dan bukan minta diistimewakan. Menjadi bupati bukan istimewa, karena yang istimewa adalah menjadi bupati dan mampu mensejahterakan rakyat.

Selamat bekerja Bu Anna dan Mas Wawan!

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *