Sosok Peneliti Kuliner Indonesia Fadly Rahman, Ini 2 Karya Bukunya

Fadly Rahman/Sumber: unpad.ac.id

Ada satu tokoh peneliti kuliner Indonesia yang cukup produktif menulis buku dan artikel di media massa. Ia adalah Fadly Rahman.

Fadly Rahman, S.S., M.A. adalah dosen, peneliti, dan sejarawan makanan di Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Ia telah mengajar sejak tahun 2007 dan fokus pada mata kuliah Sejarah Asia, Sejarah Pasifik, Manusia dan Budaya, Sejarah Budaya Indonesia, Sejarah Indonesia sejak 1800 – 1942, dan Sejarah Kuliner.

Dikutip dari laman unpad.ac.id, Fadly juga dikenal dengan penelitiannya mengenai sejarah budaya kuliner di Indonesia yang telah diterbitkan sebagai buku. Ia juga telah mendapatkan banyak penghargaan dalam keikutsertaannya dalam penelitian sejarah, budaya, dan makanan.

Berikut 2 buku karya Fadly Rahman

1. Judul: Jejak rasa nusantara : sejarah makanan Indonesia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2016
Tebal: 396 halaman

Baca Juga:  Kulit Ayam Krispi Bikin Lidah Bergoyang! Temukan Rahasia Gurih dan Renyah Seharian, Resep Mudah untuk Pemula atau Bisnis Kuliner
Sumber: perpusnas.go.id

Sinopsis:
Beraneka citarasa, sarat bumbu, kaya bahan, serta beragam pengolahan dan penyajian adalah citra-citra yang melekat dalam kuliner Indonesia. Semua itu tidak dapat dilepaskan dari keragaman budaya dan kekayaan alam di setiap wilayah “dari Sabang sampai Merauke” yang menciptakan kekhasan bahan makanannya.

Lantas, bagaimana dan sejak kapan citra “gemah ripah” itu mulai dibudidayakan dan membudaya dalam kuliner Indonesia? Siapa saja yang berperan dalam pengembangan kuliner Indonesia dari masa ke masa?

Buku ini menjawab pertanyaan tersebut dengan menyajikan berbagai fakta baru dan menarik yang sarat referensi sejarah sejak masa kuno hingga modern, misalnya: hubungan rendang khas Minang dengan pengaruh teknik pengawetan daging ala kuliner Portugis pada abad ke-17; dan cikal bakal kuliner Indonesia sudah tercitrakan dalam Kokki Bitja, buku masak terawal yang terbit di Hindia Belanda pada 1857, atau seabad lebih sebelum buku masak nasional pertama proyek Presiden Soekarno, Mustika Rasa, terbit tahun 1967.

Baca Juga:  Resep Nugget Talas: Cemilan Kekinian yang Cocok untuk Ide Jualan!

Buku ini akan menyadarkan pembaca betapa kekayaan sejarah, budaya, dan citarasa kuliner Indonesia perlu dipertahankan dan dilestarikan sebagai bagian dari identitas bangsa.

2. Judul: Rijsttafel: budaya kuliner di Indonesia masa kolonial 1870-1942
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2016
Tebal : 151 halaman

Sumber: perpusnas.go.id

Buku ini berisi sejarah rijsttafel yang merupakan sebuah budaya makan di Indonesia pada masa colonial mulai tahun 1870 hingga 1942. Rijsttafel sebagai awal mula nasi dan juga hidangan daerah-daerah di Indonesia mulai disajikan dalam gaya barat serta dipopulerkan sebagai daya tarik wisata colonial.

Buku ini pada mulanya merupakan sebuah skripsi dari sang penulis, kemudian setelah melalui proses penyuntingan dan penambahan sehingga menjadi sebuah buku. Buku ini tidak hanya memperkenalkan rijsttafel kepada pembaca akan tetapi ingin menularkan kegairahan food studies di kalangan pembaca.

Baca Juga:  Resep Sempol Ayam Kremes Gurih dan Kenyal yang Mudah Diikuti, Tidak Ribet dengan Bahan Sederhana, Cocok untuk Pemula yang Ingin Berjualan!

Pembaca dapat dapat mengenal rijsttafel sebagai bagian penting dari sejarah kuliner yang telah mewariskan citra kuliner masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *