Sosok  

Syekh Ahmad Khatib, Guru Ulama-Ulama di Indonesia

Sumber: merahputih

Semangat Wahabi masuk ke Indonesia untuk pertama kalinya ke Minangkabau, pada tahun 1802. Semangat itu kemudian mempengaruhi kaum Paderi yang menguasai politik Minangkabau selama 35 tahun. Kaum Paderi kemudian dilumpuhkan Belanda pada tahun 1937.

Belanda mengontrol betul pergerakan kaum Paderi dengan mengorbitkan pemuka-pemuka agama yang bermazhab Imam Syafi’i yang lebih toleran. Dan mulailah nama Ahmad Khatib muncul karena beliau bermazhab Imam Syafi’i. Namun tak lama kemudian, Ahmad Khatib pergi ke Mekkah untuk belajar agama Islam.

Sejak saat itu, Ahmad Khatib tak pernah balik ke Indonesia. Namun mempunyai pengaruh besar bagi Indonesia, karena murid-muridnya banyak yang kelak menjadi orang besar. Diantaranya KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari. Ahmad Khatib menjadi pemuka agama di Masjidil Haram dan menetap di Mekkah.

Baca Juga:  Label Ulama Diobral, Siapa Sebenarnya Ulama?

Kapan Ahmad Khatib Lahir?

Ada tiga data berbeda mengenai hari lahir Ahmad Khatib, yakni tahun 1860, 1852, dan 1855. Ahmad Khatib awalnya diajak ayahnya untuk menunaikan ibadah haji, namun kemudian tinggal di Mekkah untuk belajar agama. Pada akhir abad ke-19, nama besarnya sudah sampai ke Indonesia. Karena selain keilmuannya, Ahmad Khatib juga menyebarkan anti Belanda.

Menurut catatan KH Zainal Abidin Ahmad, Ahmad Khatib menulis 49 buku. Beliau menulis dalam berbagai bidang ilmu, mulai fikih, usul fikih, sejarah, aljabar, ilmu falak, ilmu hitung, dan lainnya. Keilmuannya diakui tak hanya di kalangan ulama Mekkah, tapi juga ke Syiria, Turki Mesir, dan tentu saja sampai ke Indonesia.

Baca Juga:  Mbah Yai Syairozi dan Konsep Analogi Dekonstruksi (1)

Murid-Muridnya

Murid Ahmad Khatib banyak sekali. Sebagian besar merupakan ulama Indonesia yang ikut berperan pada pergerakan Islam. Salah satu muridnya adalah KH Ahmad Dahlan yang pada tahun 1890 berangkat ke Mekkah dan belajar agama Islam selama setahun. Kemudian KH Ahmad Dahlan berangkat lagi ke Mekkah pada tahun 1913 dan menetap selama dua tahun. KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah yang hingga kini menjadi organisasi berpenaruh di Indonesia.

Salah satu muridnya yang lain adalah KH Hasyim Asy’ari yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama. KH Hasyim Asy’ari membangun Islam di kalangan tradisi. Pada tahun 1893 beliau pergi ke Mekkah dan belajar selama tujuh tahun. Salah satu gurunya adalah Syekh Ahmad Khatib.

Selain dua ulama besar itu, murid Ahmad Khatib banyak sekali, di antaranya Haji Agus Salim, Syekh Abbas Abdullah, Haji Abdul Latif Syakur, dan lainnya. Syekh Ahmad Khatib punya banyak murid yang kemudian menyebarkan agama Islam dengan berbagai metode dan cara.

Baca Juga:  GM Sudarta ‘Oom Pasikom’ Akan Selalu Hadir di Setiap Misi Kebaikan

(Catatan pendek ini semuanya diambil dari buku Syekh Ahmad Khatib, Ilmuwan Islam di Permulaan Abad Ini karya Drs Akhira Nazwar, diterbitkan Pustaka Panjimas Jakarta 1983)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *