Story  

Tempat Wisata Bukit Cinta atau Negeri Atas Angin, Suguhkan Pemandangan Alam yang Indah

Pemandangan dari Bukit Atas Angin/Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro

Kabupaten Bojonegoro mempunyai banyak tempat wisata alam yang indah. Salah satunya adalah Atas Angin atau biasa dikenal dengan Negeri Atas Angin. Tempat wisata ini juga biasa dijuluki Bukit Cinta. Jika anda sedang berkunjung di Bojonegoro, rugi jika tidak menyempatkan berkunjung ke Atas Angin.

Atas Angin berlokasi di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, atau 50 km dari pusat kota. Lokasi ini menjadi favorit wisatawan karena banyaknya spot indah dari alam Bojonegoro wilayah selatan yang banyak perbukitan.

Karena banyaknya panorama indah di tempat ini seringkali menjadi lokasi pemotretan terutama untuk fotografi prewedding. Selain itu, banyak pengunjung yang memilih bercamping di atas bukit yang disebut bukit cinta, untuk dapat menyaksikan keindahan sunraise.

Kondisi alam di sekitar Atas Angin memang memanjakan mata memandang. Hampir di sepanjang perjalanan menuju lokasi ini, wisatawan akan disuguhi pemandangan yang sangat bagus. Anda bisa mengunjungi Atas Angin pada waktu menjelang pagi untuk bisa menikmati sunrise yang indah. Pastikan Anda membawa minuman sebelum naik di Bukit Cinta. Perlengkapan topi atau payung bisa menjadi penolong saat Anda naik di atas jam 8 pagi, karena cuaca sudah akan terasa terik

Transportasi

Untuk sampai ke Negeri Atas Angin, anda membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari Kota Bojonegoro. Cara termudah untuk sampai di sana adalah dengan bergabung dengan tur, atau menyewa mobil di hotel penginapan Anda. Anda juga bisa mencoba berpetualang dengan berkendara sendiri menuju lokasi Atas Angin, yang sudah ditunjang dengan akses jalan yang baik. Akses jalan menuju ke sana kini cukup mudah.

Anda bisa menikmati sensani menaiki bukit cinta di lokasi wisata ini. Rasa lelah saat mendaki akan terbayarkan saat Anda berada di atas bukit dan dapat menyaksikan bentangan keindahan alam. Jangan lupa siapkan kamera untuk mengabadikan momen indah di atas sana.

Baca Juga:  Proses Pilkada di Planet-Planet Selain Bumi

Di lokasi Atas Angin tersedia warung-warung kecil yang menjual makanan dan minuman di sekitar lokasi. Untuk lebih praktisnya, Anda bisa membawa bekal dari rumah dan menikmati makanan di Atas Angin. Jangan lupa membawa tas kresek untuk sampahnya.

Untuk tempat penginapan belum tersedia. Namun Anda bisa menginap di rumah warga dengan menghubungi pihak desa terlebih dahulu. Jika Anda pecinta alam, Anda bisa mendirikan camp di atas Bukit Cinta.

Berada di Wilayah Hutan Jati

Atas Angin berada di wilayah hutan jati. Administratur KPH Bojonegoro, Dewanto mengatakan objek wisata ini berada di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Deling, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Deling, Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.

Menurutnya, Wisata Negeri Atas Angin adalah sebuah perbukitan yang apabila berdiri di puncaknya, maka pemandangan Kabupaten Bojonegoro, Nganjuk, Saradan, dan aliran sungai terpanjang di Pulau Jawa yaitu Bengawan Solo, akan terlihat jelas dan menakjubkan mata. Untuk menikmati keindahan tempat ini, diperlukan waktu lebih kurang satu jam dari pusat kota Bojonegoro dengan jarak tempuh sekitar 50 km. Harga tiket masuknya sangat terjangkau yaitu Rp 3.000,- pada hari Senin-Jumat, Rp 5.000,- pada hari Sabtu, dan Rp 6.000,- pada hari Minggu/libur.

“Yang terpenting dalam menjual jasa khususnya wisata adalah harus terpenuhinya standar sapta pesona yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan. aspek lingkungan juga harus tetap dijaga dan dirawat agar selalu asri,” ungkap Dewanto dukutip di laman resmi Perhutani.

Cerita Asal Usul Bukit Cinta

Satu cerita yang berkembang di masyarakat yang kemudian menjadikan Atas Angin juga dikenal sebagai Bukit Cinta adalah mengenai seorang tokoh pada masa perang Kerajaan Pajang dengan Mataram, Raden Atas Aji dan pasangannnya Putri Sekar yang mengungsi ke Bukit Atas Angin karena perang yang berkecamuk.

Baca Juga:  Jika Hujan Datang, Apa yang Kau Kenang?

Dikisahkan pasangan ini berjanji setia hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Telo

Raden Atas Aji yang memutuskan untuk menyepi sepanjang hidupnya, merasa khawatir dengan nasib Desa Deling, menyusul permusuhan adat yang tak kunjung usai. Dengan kemampuan lebihnya, akhirnya Raden Atas Aji berhasil meninggalkan pesan kepada siapa saja yang menemukan. Raden Atas Aji tak menuliskan pesannya tersebut, melainkan merapalkannya berulang-ulang ke dalam gua.

Ilmu Raden Atas Aji dan rapalannya tersebut, akhirnya berubah menjadi angin di dala gua. Konon kabarnya suara angin tersebut baru dapat diterjemahkan oleh orang yang mempunyai niatan baik untuk Desa Deling. Pesan berupa angin tersebut akhirnya berhasil didengar oleh Raden Sujono Poro yang kemudian melaksanakan pesan dari Raden Atas Aji tersebut. Yakni mengenai syarat perdamaian atas permusuhan adat yang selama ini terjadi.

Kebenaran kisah yang berhubungan dengan ilmu angin yang dimiliki oleh Raden Atas Aji itupun dibenarkan oleh Mbah Saeman dan pemerintah di Kecamatan Sekar, yakni mengenai pusaran angin dan fenomena mistis yang terjadi sehubungan dengan pesan Raden Atas Aji tersebut. Salah satunya adalah, larangan bagi prajurit untuk bersikap sombong bila berada di atas Bukit Atas angin itu.

Dituturkan, bahwa saat ada larangan yang dilanggar, maka akan muncul angin besar dari dalam gua telo. Angin tersebut bakal menghalangi pandangan dan mengubah penampilan tanam-tanaman yang ada di sekitar tempat itu. Pernah seorang anggota polisi yang mempunyai hobby trail, tak mengindahkan peringatan yang disampaikan, akibatnya polisi tersebut tersesat di dalam hutan dan baru dapat keluar pada keesokan harinya.

Namun sebaliknya, bila berada di sekitar Bukit Atas Angin menjalankan pesan dari Raden Atas Aji, maka akan memperoleh rejeki dan indah kehidupan asmaranya. Itulah cerita asal-usul mengapa kawasan tersebut diberi nama Atas Angin atau Bikit Cinta.

Baca Juga:  Gandeng Pemuda Desa, BEM STIE Cendekia Bojonegoro Gelar Pelatihan Pengolahan Sampah Plastik

Fasilitas Negeri Atas Angin Bojonegoro

Fasilitas umum yang dimiliki negeri atas angin Bojonegoro antara lain toilet umum, area parkir kendaraan, gazebo, warung jajan, mushola dan masih banyak lagi fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola wisata Negeri Atas Angin

Dibuka tahun 2015

Wisata Atas Angin di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sudah dibuka mulai 2015. Pada tahun 2020 ini pemerintah kabupaten mulai lebih serius menggarap. Tahun 2020 dianggarkan Rp1,9 miliar dari APBD.

Sejak dibuka 2015 lalu dikelola kelompok sadar wisata. Mulai tahun ini akan dikelola BUMDes Atas Angin. Bantuan hibah tersebut rencananya digunakan untuk mengembangkan wisata Atas Angin. Meliputi pembangunan kolam renang, wahana permainan anak-anak, flying fox, tempat out bond, bumi perkemahan dan masih banyak lagi.

Dengan pengembangan ini wisata Bojonegoro di wilayah selatan akan makin hidup. Selain menyuguhkan pemandangan alam yang menakjubkan dari atas Bukit Cinta, wisatawan akan menikmati wahana permainan yang di sediakan.

Pada libur tahun baru 2020 lalu, kunjungan wisatawan di Wisata Atas Angin mencapai 2.700 orang dalam sehari. Dengan meningkatnya kunjungan tersebut dapat lebih menumbuhkan ekonomi masyarakat baik di Desa Deling maupun sekitarnya. Mulai jasa, usaha mikro kecil dan menengah, dan industri kreatif lainnya.

Sejumlah fasilitas yang ada di objek wisata Atas  Angin sekarang ini diantaranya area parkir baik untuk kendaraan roda dua maupun empat, gazebo, penanaman bunga di sepanjang jalan menuju atas Bukit Cinta, spot selfie, toilet, musala, warung makanan dan minuman untuk bersantai, dan taman bunga di atas bukit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *