BUKU  

Tentang Kita yang Mustahil Sempurna

Kita tidak bisa selalu ada dalam kehidupan orang lain. Pun sebaliknya, orang lain tidak bisa senantiasa ada dalam hidup kita. Kadang hidup juga perlu realistis kan?

***

Buku berjudul “Tidak Apa Memulai Lagi” merupakan buku pertama dari Fardi Yandi. Fardi Yandi sendiri merupakan content creator & founder dari socialkreatif. Buku ini berisi tentang memulai segala hal yang sudah tidak dapat diusahakan lagi atau yang sedang diusahakan.

Meskipun memulai lagi, tentu ini menjadi hal yang tidak mudah dilakukan. Ada berbagai macam problematika, tuntutan, hingga ekspektasi berlebih dari orang-orang sekitar. Hari demi hari kadang memberikan kejenuhan tersendiri, ketika kita harus dipaksa baik-baik saja atau dapat memenuhi semua yang diinginkan orang lain.

Kadang rasa lelah dan marah bercampur aduk ketika semakin banyak masalah yang terjadi. Ini adalah masa saat kita harus jujur terhadap realitas, bahwa kita tidak bisa memuaskan semua orang. Terlebih jika dihadapkan dengan beberapa pilihan dan tentu ada pula yang harus dikorbankan. Manusia itu terbatas dan memahami batasan itu perlu.

Dalam buku ini terdapat sebuah mantra sebelum membantu seseorang yakni, “Help Yourself First. Fokus ke kehidupan sendiri dulu sebelum sibuk memperhatikan kehidupan orang lain. (hlm. 118)”

Baca Juga:  Biografi Pangeran Diponegoro, Riwayat Sang Pemimpin Perang Jawa (1825-1830)

Mantra ini dapat dicoba supaya tidak terus-terusan melakukan semua yang orang lain minta, namun lupa dengan kehidupan sendiri. Kita juga butuh kebahagiaan dan pastinya ketenangan juga. Sayangnya, sebagian dari kita justru merasa hal ini berat untuk dilakukan, sebab takut akan menyakiti hati orang lain. Mengurangi eskpektasi orang lain itu penting karena hal ini dapat sedikit mengurangi beban dan menciptakan ketenangan.

Kita tidak bisa selalu ada dalam kehidupan orang lain, pun sebaliknya, orang lain tidak bisa senantiasa ada dalam hidup kita. Kadang hidup juga perlu realistis kan?

Selain itu, terdapat berbagai motivasi dan langkah-langkah yang dapat ditempuh saat situasi tidak memihak. Penulis mengajak kita menyelami berbagai konflik kehidupan yang sering terjadi. Dari kegagalan terhadap sebuah impian yang diusahakan hingga penolakan dari beberapa orang.

Faktanya, tidak semua hal yang diinginkan akan didapat dan tak semua orang menerima kita dengan segala perbedaan. Manusia sempurna itu mustahil, namun dengan menerima ketidaksempurnaan itu kita bisa jadi sempurna. Sama halnya ketika kita meminta orang untuk menerima kita, tentu susah.

Baca Juga:  Review Buku Jejak Langkah Karya Pramoedya Ananta Toer, Awal Pergerakan Nasional

Hal yang dapat dilakukan adalah menerima diri kita sendiri terlebih dahulu. Saat kita mampu menerima diri kita, maka bisa jadi Allah akan datangkan orang-orang yang dapat menerima juga.
Buku ini juga mengajak kita untuk merenungkan semua hal yang sedang terjadi.

Salah satunya dalam memaknai peristiwa yang membuat down. Hal ini mungkin sulit dilakukan, tetapi bukan berarti mustahil. Dalam titik terendah tentu terdapat banyak sekali pelajaran dan pengalaman. Rasa lelah, kesal hingga putus asa yang mengoyak hidup kita adalah momen yang berharga juga. Semua itu berharga saat kita menyadari bisa melaluinya. Tidak semua orang tahu seberapa kuatnya dia sebelum diberikan ujian dan mampu melewatinya.

Seringnya kita bingung untuk memulai setiap lembaran baru dan mengisinya dengan beragam warna yang tak hanya satu. Namun, dalam buku ini kita diajak untuk percaya dengan setiap langkah yang diambil. Jika yang ditemui kegagalan atau kesalahan ini dapat menjadi pelajaran dan motivasi untuk kembali berdiri.

Buku sederhana ini merupakan bacaan ringan yang cocok dibaca dalam memotivasi diri sendiri. Penggunaan bahasanya cukup mudah dipahami, sehingga dapat dinikmati berbagai kalangan terutama kawula muda.

Baca Juga:  Seni Membaca Pikiran Orang

Selain itu, dalam buku ini terdapat ilustrasi yang dapat menghidupkan imajinasi pembaca. Sebagai kalimat penutup, saya mengambil blurb dari buku ini, “Salah satu kalimat yang sering aku ingat dari guruku adalah kalau masih dalam kendali diri sebisa mungkin diusahakan, kalau nggak yah dilupakan. Karena value attracts value.” Jangan lupa usaha dan berdoa dalam setiap situasi dan kondisi. Salam.

Judul Buku: Tidak Apa Memulai Lagi
Penerbit: CV. Instan Grafika Sejahtera
Penulis : Fardi Yandi
ISBN : 978-623-98318-0-6
Jumlah Halaman : xiii, 139
Harga : Rp129.000
Buku Kategori: Pengembangan Diri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *